Saeful Anwar, Anak Petani dar Kalibagor Banyumas yang Berhasil Masuk Akademi Militer

Saeful Anwar, Anak Petani dar Kalibagor Banyumas yang Berhasil Masuk Akademi Militer

Saat Pengumumam, Tak Bisa Hubungi Orang Tua Karena Tak Punya Pulsa Cita-citanya menjadi tentara akhirnya tercapai dengan lolos menjadi salah satu dari 250 calon prajurit, dengan menyingkirkan 10 ribu pendaftar di seluruh Indonesia. Meski bersuka cita, putra kedua dari pasangan Nawir dan Sainah warga Srowot Kecamatan Kalibagor ini sedih saat pengumuman. Pasalnya, saat pengumuman orang tua tidak bisa hadir sementara semua teman-temannya yang diterima didampingi oleh orang tua masing-masing. Gara garanya, saat itu, Saeful tidak mempunyai pulsa. AGUS MUNANDAR, Banyumas Menyingkirkan 10 ribu pesaing dari seluruh Indonesia dengan peringkat 31 dari 250 calon taruna-taruni yang terpilih menjadi prestasi tersendiri bagi Saeful Anwar. Dia masuk dan menjalani pendidikan di Akademi Militer Angkatan Darat Magelang sejak bulan Agustus lalu. Bahkan dalam pendidikan, ia menjadi terbaik ketiga dalam jasmani yaitu lari. Saeful mengaku tidak minder walaupun orang tuanya hanya seorang petani. Ia bertekad dengan motivasi tinggi untuk menjadi tentara dan diterima di Akmil. "Sejak kecil saya sudah bercita-cita ingin masuk militer. Walaupun saat itu tidak mengetahui apakah akan masuk Tamtama, Bintara atau Akmil. Sampai SMA, akhirnya saya memilih akan masuk Akmil dan Alhamdulillah sekali mendaftar diterima,"jelas Saeful saat cuti dan berkunjung ke rumah pelatih Jasmani dalam persiapan masuk Akmil Sertu Hidayat di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok pada Jumat (11/11) kemarin. Sejak mengetahui Tamtama, Bintara dan Akmil, Saeful mengaku mantap memilik Akmil. Sehingga menjadi pramuka di sekolahnya ia juga ikut Pramuka Wira Kartika Kodim 0701/Banyumas. Sejak ikut pramuka tersebut ia bertemu dengan Sertu Hidayat dan digembleng oleh Sertu Hidayat terutama untuk persiapan jasmani mulai dari renang, lari atau latihan fisik lainnya. "Sejak saat itu, saya digembleng karena saya sudah mempunyai impian menjadi tentara dan masuk lewat Akmil. Terus saya dilatih sampai akhirnya dalam seleksi Jasmani juga menjadi peringkat 3 dalam lari,"jelas Saeful yang sejak tanggal 9 Agustus lalu masuk menjalani pendidikan. Namun, lolosnya Saeful ke Akmil mempunyai cerita pilu. Saat pengumuman lolos menjadi Calon Taruna Akmil, ternyata hanya keluarga Saeful Anwar yang tidak hadir. Walaupun sudah ada surat dari Mabes TNI melalui Koramil Kalibagor dan sudah disampaikan ke orangtua, namun orang tua Saeful Anwar tidak begitu percaya karena belum dihubungi langsung oleh anaknya. "Saat itu saya tidak punya pulsa, ditambah lagi hp mati. Yang lebih membuat sedih, saya hanya ingat nomor hp kakak saya, namun saat dihubungi dengan hp milik pendamping saya ternyata nomor hpnya tidak aktif. Padahal saya hanya diberi waktu sebentar untuk menghubungi keluarga supaya pas pengumuman datang ke Akmil. Walaupun sudah ada pemberitahuan berupa surat dari Mabes ke keluarga ternyata keluarga saya tidak mantap karena sebagai anak belum menghubungi secara langsung,"tutur anak kedua dari dua saudara tersebut. Praktis, saat pengumuman kelulusan tersebut ia tidak bisa bertemu keluarga. Namun salah satu pendamping langsung menghampiri dirinya dan memberikan suport supaya dirinya dianggap sebagai keluarga kemudian memberinya semangat. "Alhamdulillah setelah tiga bulan pendidikan kemudian tanpa kontak dengan keluarga, saat pengukuhan dari calon Taruna Akmil menjadi Prajurit Taruna Akmil, keluarga yaitu dua orang tua serta kakaknya datang ke Magelang. Walaupun latar belakang keluarga saya merupakan petani, masuk menjadi prajurit Akmil tidak membayar. Akan saya jalani amanah ini dengan membawa nama baik keluarga, kesatuan serta bangsa Indonesia," pungkas Saeful yang sudah bertemu dengan Danrem, Bupati, Kapolres, Dandim dan pihak sekolah tersebut dalam masa cuti di Banyumas.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: