Ditemukan di Pengepul Rongsok, Mortir Diduga Peninggalan Perang

Ditemukan di Pengepul Rongsok, Mortir Diduga Peninggalan Perang

PURWOKERTO- Mortir yang beberapa waktu lalu diamankan Mapolsek Kedungbanteng dari rumah pengepul rongsok, diduga merupakan peninggalan perang. Namun, mortir tersebut masih dalam keadaan aktif. Kapolsek Kedungbanteng, AKP Sambas Budi Waluyo SH menjelaskan, mortir diduga berasal dari peninggalan perang dengan Belanda pada agresi kedua. Sebab dilihat dari wujud fisiknya, ada tanda-tanda yang mengarah pada peninggalan perang. "Dilihat dari usia benda, mortir diduga berasal dari peninggalan masa perang agresi kedua dengan Belanda," ujarnya. Sambas menjelaskan, sampai saat ini mortir aktif dengan berat 3 kilogram tersebut masih disimpan di dalam tanah. Hal itu untuk penyimpanan sementara sambil menunggu peledakan oleh tim Gegana Brimob. "Mortir masih dipendam di dalam tanah, belum ditentukan kapan waktu pemostalan atau peledakan," jelasnya. Menurutnya, untuk meledakkan mortir dengan ukuran panjang 27 cm, tinggi 7 cm dan diameter 4 cm tersebut, diperlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga jika meledakkan satu mortir saja biayanya tidak sesuai. "Tanggung kalau cuma satu, sebab biaya yang diperlukan tidak sedikit. Sehingga, sementara mortir diamankan dengan cara ditimbun di dalam tanah sedalam dua meter," ungkapnya. Diberitakan sebelumnya, Tim Gegana Bribom Purwokerto mengamankan sebuah mortir aktif dari rumah salah seorang pengepul rongsok di Desa Karangsalam, Kedungbanteng pada Minggu (16/10) silam. Menurut pengakuan pengepul, benda tersebut didapat dari Bumiayu saat membeli besi rongsok secara borongan. Saat ini, mortir yang masih aktif tersebut, diamankan di sekitar Mapolsek Kedungbanteng dengan cara ditanam di dalam tanah. Sampai saat ini, belum ditentukan kapan mortir akan dimusnahkan oleh Tim Gegana Brimob Purwokerto. (mif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: