Tiga Tahun Dikelola BLUD, Rp 67,6 Miliar Potensi PAD Banyumas "Hilang"

Tiga Tahun Dikelola BLUD, Rp 67,6 Miliar Potensi PAD Banyumas

Menara Teratai Purwokerto menjadi salah satu objek wisata dalam kota yang dikelola BLUD UPT Lokawisata Baturraden, yang menggunakan anggaran PEN dari pusat.-Instagram Menara Teratai-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Kabupaten Banyumas memiliki beragam objek wisata. Mulai dari objek wisata paling legendaris, Lokawisata Baturraden, hingga ikon objek wisata baru seperti Menara Pandang Teratai.

Dengan bertambahnya berbagai objek wisata baru, otomatis meningkatkan target dan pendapatan asli daerah (PAD). Akan tetapi, sejak 2022 sampai 2024 sekitar Rp 67,6 miliar potensi pendapatan asli daerah (PAD) hilang alias tak tercapai.

Tahun 2022, Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) UPT Lokawisata Baturraden dibentuk dengan maksud agar mekanisme pengelolaan pembiayaan dan penanganan lebih cepat.

Pada awal pembentukannya, BLUD mulai mengelola objek wisata Lokawisata Baturraden, Taman Mas Kemambang dan Menara Pandang Teratai. Ditambah mengelola aset yakni Madhang Maning Park, Taman Botani dan Area Indrapana.

BACA JUGA:PAD Pariwisata Jauh dari Target, Dinporabudpar Banyumas: Aktivitas Pariwisata Efektif Hanya 7 Bulan

BACA JUGA:Satu Semester, PAD Pariwisata Capai Rp 3,7 Miliar

"Pola pengelolaan lebih fleksibel. BLUD bisa sewaktu-waktu mengelola pendapatan yang diperoleh untuk operasional," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Wardoyo.

Berdasarkan data perolehan PAD Bidang Pariwisata, di 2022 perolehan PAD objek dan aset dibawah BLUD Lokawisata Baturraden sebear Rp 18,8 miliar. Angka ini hanya berkisar 39 persen dari target yang ditentukan yakni Rp 48 miliar.

Lalu di tahun 2023 aset BLUD Lokawisata Baturraden ditambah yakni Bukit Bintang dan Mandala Wisata.

Penambahan ini hanya menyumbang sedikit PAD dan tetap jauh dari target. Dinporabudpar mencatat, PAD BLUD Lokawisata Baturraden sebear Rp 18,39 miliar.

BACA JUGA:PAD Wisata Purbalingga Ditarget Rp 1,5 Miliar

BACA JUGA:Genjot PAD Pariwisata, Minta BLUD Harus Terus Berinovasi

Sementara target justru dinaikkan menjadi Rp 48,279 miliar. Sehingga capaian hanya 38 persen.

Adapun di tahun 2024 target PAD disesuaikan menjadi Rp 21,7 miliar. Meskipun sudah disesuaikan, target masih belum tercapai. Besaran realisasi hanya Rp 13,139 miliar atau sekitar 60 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: