PLKB Kecamatan Kedepankan PMT Atasi Stunting

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Stunting masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Termasuk di Kabupaten Purbalingga. Secara masif terus ditekan dan dicegah. Salah satunya dilakukan para penyuluh lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Kecamatan Bobotsari.

Kepala UPT Dinas Sosial Pengendalian Penduduk KB dan Perlindungan Perempuan  dan Anak Kecamatan Bobotsari, Imam Yulianto, Jumat 24 Januari 2025 menjelaskan, penanganan stunting melalui program makanan tambahan (PMT) sedang berjalan. Saat ini sudah dilakukan pemberian makanan tambahan pada balita yang diduga mengalami stunting di Desa Talagening. 

"Satu balita kita beri PMT berupa susu formula, telur. Sejak Desember tahun lalu sampai Januari ini, balita tersebut mengalami penambahan berat badan signifikan," katanya.

Penambahan PMT juga bisa dilakukan oleh pemerintah desa dengan sumber anggaran Dana Desa (DD). Sehingga jumlah penerima PMT bisa diperluas. "Sementara kami baru lakukan di 1 desa. Iuran para PLKB disumbangkan untuk stunting," tambahnya.

BACA JUGA:Anggaran PMT Purbalingga Capai Rp 10,2 Miliar untuk Penanganan Stunting

BACA JUGA:Penyaluran PMT Baduta Stunted di Banyumas Temui Kendala

Pihaknya juga memantau perkembangan balita terindikasi stunting melalui PLKB sembari memberikan pemahaman soal kesehatan ibu dan anak serta pemantauan insidental.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, PMT pada anak sesuai kondisi umur tahun 2024 lalu mencapai Rp 10.260.006.000 setahun sekali Kabupaten Purbalingga. Anggaran itu bersumber dari gabungan dana APBD 1, APBD 2 dan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik pemerintah pusat.

Kemudian berdasarkan Perpres 72 tahun 2021 tentang Penurunan Stunting,  yang menjadi leading sektor adalah BKKBN dalam hal ini di Kabupaten Purbalingga Dinsosdalduk KB P3A Purbalingga.

Sumber: