Satu Guru MI Maarif Pancasan Masih Pingsan, Siswa Diliburkan Dua Hari

AJIBARANG - Tujuh guru MI Maarif Pancasan yang menjadi korban kecelakaan, Rabu (27/7) kemarin masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Bahkan, satu orang guru, yakni Lealatus Safitri yang hingga kemarin belum sadarkan diri. Kepala MI Maarif Pancasan Rastam SPdI menyebut, empat guru dirawat di RS Margono, dua orang di RSUD Ajibarang, dua guru di RS Wiradadi Keluarga. Sementara dua orang guru menjalani rawat jalan karena luka ringan. "Sebelumnya ada tiga guru yang diperbolehkan pulang, tapi salah satu guru yakni Marfungah kembali dibawa ke RS Margono karena ngedrop. Satu guru belum sadarkan diri," jelasnya. SEPI: Siasana di MI Maarif Pancasan lengang. Sekolah diliburkan dua hari pasca kecelakan yang menimpa 10 guru sekolah itu Sementara suadana sekolah terlihat sangat lengang. Pihak sekolah "terpaksa" meliburkan siswanya selama dua hari.Meski begitu, di ruang guru, kepala sekolah, guru serta yayasan tampak sibuk melengkapi berkas administrasi untuk kepengurusan kesehatan guru yang menjadi korban. Rastam mengatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan selama dua hari sesuai dengan waktu yang diberikan Kemenag Banyumas. Waktu libur ini digunakan untuk koordinasi persiapan penempatan guru bantu dari KKM Ajibarang. "Kami sudah koordinasi dengan KKM Ajibarang yang siap menempatkan guru untuk diperbantukan mengajar 230 siswa. Untuk guru yang akan mengajar diambil dari sekolah-sekolah madrasah di sekitar wilayah Ajibarang," jelasnya yang mengaku belum mengetahui pasti jumlah guru yang diperbantukan. Sementara itu, Kepala Desa Pancasan Ali Syaifurohman, pemerintah desa bersama sekolah dan yayasan membentuk beberapa tim untuk ikut dalam penanganan korban kecelakaan. "Kami bagi tim untuk ikut membantu pengecekan korban sampai melengkapi administrasi seperti KK, KTP supaya proses administrasi ke pihak terkait berjalan lancar,"jelasnya. (gus/nun)

Sumber: