Warga Desa Pasinggangan Banyumas Masih Gunakan Jembatan Darurat
BANYUMAS- Warga Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas sementara hanya bisa menggunakan jembatan darurat untuk menyeberangi Sungai. Warga juga harus rela antre karena jembatan tersebut hanya bisa dilewati satu arah. Perangkat Desa Pasinggangan, Setiyono mengatakan, sejak tiga hari lalu, warga Kadus II sudah membangun jembatan darurat. Sebab, jembatan permanen penghubung tiga desa, yaitu Desa Dawuhan, Pakunden, dan Kalisube itu sudah ambrol sejak Desember 2015 lalu. Jembatan buatan tahun 1921 tersebut memang sudah rapuh. Kini jembatan itu akan diperbaiki oleh dinas terkait. "Mau diperbaiki, kami minta waktu untuk membangun jembatan darurat, jika tidak, kasihan warga," katanya. MENYEBERANG: Pelajar saat menyeberang jembatan darurat Menurut dia, jembatan itu sangat vital bagi warga. Apalagi merupakan jalur pendidikan mulai siswa SD, MI dan SMP. Jembatan darurat dibuat dengan panjang sekitar enam meter dan lebar satu setengah meter di sebelah barat jembatan lama. Jembatan itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 juta, dan menggunakan dana swadaya warga dan desa."Jembatan itu kuat sekitar tiga bulan," ujarnya. Lantaran sempit, jembatan itu hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, sepeda ontel dan motor. Untuk mobil harus berputar melewati Desa Pakunden, dan Desa Kalisube. "Sementara seperti ini dulu, yang permanen konsdisinya sudah parah," imbuhnya. (wah/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: