Inilah 7 Perkiraan Tren Wisata yang Akan Viral di Tahun 2025

BACA JUGA:Mengunjungi Wisata Malam Baturraden yang Dipenuhi Pedagang Mendoan Kriuk

BACA JUGA:Berburu Wisata, Kawah Sikidang Akan Buka Paket Wisata Malam

Menurut laporan WHO, kebisingan dari kendaraan bermotor sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat di Eropa Barat.

Havila Voyages, sebuah perusahaan pelayaran, menawarkan perjalanan di sepanjang pantai Norwegia yang dirancang untuk menjauh dari keramaian kehidupan sehari-hari.

Mereka menyediakan stasiun pemantauan suara yang membandingkan tingkat kebisingan dengan kota besar seperti New York, Paris, dan London. 

Ada juga perusahaan seperti Unplugged di Inggris dan Eropa yang menyediakan liburan di kabin tanpa akses internet atau televisi, membantu wisatawan menjauh dari teknologi dan menikmatinya.

BACA JUGA:Background Kilang Pertamina, Wisata Malam Kutawaru Semakin Bercahaya

BACA JUGA:Kepincut Wisata Malam di Atas Air Laut Cilacap

Selain itu, resor seperti Majamaja di Finlandia menawarkan kabin yang memungkinkan tamu terhubung dengan alam.

3. Pemanfaatan kecerdasan buatan

Di sisi lain, kemajuan dalam teknologi akan memiliki dampak yang lebih signifikan dalam perencanaan perjalanan.

Data dari Amadeus, sebuah perusahaan teknologi perjalanan, menunjukkan bahwa hampir 50% penggunanya akan mulai menggunakan kecerdasan buatan generatif untuk perencanaan perjalanan pada tahun 2025.

BACA JUGA:Wisata Malam Eksotis di Purbasari

BACA JUGA:Petualangan Tak Terlupakan di Goa Petruk, Destinasi Wisata Tersembunyi Kebumen!

Survei yang sama menunjukkan banyak perusahaan perjalanan masih ragu dalam menerapkan teknologi ini. Salah satu contoh adalah Byway, perusahaan perjalanan yang tidak berhubungan dengan penerbangan. 

Byway mengembangkan mesin kecerdasan buatan sendiri untuk mempermudah perencanaan perjalanan dan perjalanan lintas negara di Eropa.

Sumber: