Syukuran 2024 Banyumas Damai dengan Menghidupkan Tradisi Kesenian

Syukuran 2024 Banyumas Damai dengan Menghidupkan Tradisi Kesenian

Pementasan Sendratari Palaran ing Tepising Purwokerto dalam acara Syukuran 2024 Banyumas Damai, Sabtu 21 Desember 2024 di Pendopo Si Panji.-Laily Media Yuliana/Radar Banyumas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Para seniman Banyumas berkumpul dalam pementasan bertajuk Syukuran 2024 Banyumas Damai, Sabtu 21 Desember 2024 di Pendopoo Si Panji.

Acara ini menjadi refleksi atas perjalanan berkesenian selama satu tahun terakhir, sekaligus mengingatkan pentingnya kebersamaan di tengah dinamika tahun politik.

Sutradara Sendratari, Muhamad Ridwan yang akrab disapa Bungsu mengharapkan, melalui seni, masyarakat Banyumas dapat kembali merajut kebersamaan.

"Tahun ini adalah tahun politik, suasana memang ramai, termasuk di kalangan seniman. Namun, kami ingin mengembalikan guyub rukun agar semuanya tetap damai. Semoga tahun mendatang lebih baik," ungkapnya.  

Acara ini menghadirkan empat repertoar seni, yaitu musikalisasi puisi dari Bambang Wadoro, Geguritan dari Jarot dan Timbang, Geguritan Palarang dari Rohadi, dan seni drama tari (Sendratari) musikal.

Semua pertunjukan dikemas dengan apik oleh 60 seniman Banyumas, termasuk pemusik, pengrawit, penari, dan tokoh-tokoh seni yang membawakan 'Sendratari Palaran ing Tepising Purwokerto'.  

Cerita Desa Teluk dalam Sendratari

Salah satu suguhan utama adalah kisah asal mula Desa Teluk, sebuah legenda yang menggambarkan perseteruan saudara di masa Kadipaten Purwokerto.

Konflik ini akhirnya diredam oleh tokoh Dipakrama, nenek moyang masyarakat asli Teluk.

"Kisah ini relevan dengan dinamika politik saat ini, mengingatkan kita bahwa perseteruan bisa diselesaikan dengan kedamaian," ujar Bungsu. 

Acara ini menjadi momen penting untuk menghidupkan seni dan budaya Banyumas.

"Kami berharap, generasi muda memiliki warna baru tanpa melupakan esensi tradisi Nusantara. Ada banyak potensi seni di Banyumas, terutama di daerah pinggiran seperti Lumbir. Sayangnya, masih banyak sanggar yang hanya latihan terus tapi tanpa ada pementasan," kata Bungsu.

Dia mengajak berbagai pihak, termasuk Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas, Paguyuban Paseban, dan Komite Ekonomi Kreatif, untuk bersatu mewadahi sanggar-sanggar seni.  

Hadir dalam acara ini Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas yang juga Bupati Banyumas terpilih, Sadewo, bersama Ketua DPRD Banyumas, Dinporabudpar, Dindik, Danrem, dan Kapolres Banyumas.

"Stakeholder harus tahu, anak-anak muda Banyumas memiliki potensi luar biasa di bidang seni. Dengan kolaborasi ini, kita bisa meningkatkan seni dan budaya Banyumas ke tingkat yang lebih tinggi," imbuhnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: