Krisis Air Bersih, Warga Banjarnegara Terpaksa Naik Turun Bukit Untuk Mencari Mata Air
Warga Banjarnegara saat antre untuk mengisi jerigen di sumber mata air.-PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Musim kemarau yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, termasuk BANJARNEGARA, telah menyebabkan krisis air bersih yang parah.
Di Desa Kliajir, Banjarnegara, warga harus menghadapi tantangan berat untuk mendapatkan air bersih. Mereka terpaksa menempuh perjalanan sulit dengan berjalan kaki naik turun bukit melalui jalan setapak yang licin, terjal, dan menanjak.
Kondisi kekeringan yang ekstrem telah menyebabkan ratusan sumur warga mengering, sehingga satu-satunya sumber air yang tersisa berada di dasar tebing yang jaraknya sekitar 3 Km.
Namun, aliran air dari sumber tersebut sangat kecil, membuat warga harus sabar menunggu untuk mengumpulkan air setetes demi setetes.
BACA JUGA:Kondisi Jalan Sembawa-Asinan di Kecamatan Kalibening Rusak Parah
Untuk mengisi satu jerigen, warga membutuhkan waktu hingga dua jam. Setelah jerigen penuh, mereka harus kembali mendaki jalan setapak yang terjal untuk membawa air tersebut ke rumah mereka.
Wartini, seorang warga Desa Kliajir, mengungkapkan betapa sulitnya kondisi ini.
"Setiap hari, kami harus naik turun bukit untuk mendapatkan air. Ini sangat melelahkan, tapi kami tidak punya pilihan lain, walaupun harus menunggu selama dua jam" katanya, Selasa (20/8/2024).
Sementara itu Andri, warga lainnya menambahkan, harus bersabar karena air yang mengalir sangat sedikit, jadi kalau sedang ramai bisa menunggu seharian.
BACA JUGA:Krisis Air Bersih di Banjarnegara, Warga Andalkan Droping Air
Krisis air bersih ini tidak hanya terjadi di Desa Kliajir, tetapi juga melanda dua kecamatan lainnya di Banjarnegara.
Kondisi ini dirasakan warga hampir setiap tahun saat musim kemarau tiba, terutama karena daerah tersebut berada di kawasan pegunungan selatan Banjarnegara yang gersang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: