Warga Tawangsari, Jatisaba, dan Guru Besar UGM Jalin Sinergitas Berbasis Kearifan Lokal

Warga Tawangsari, Jatisaba, dan Guru Besar UGM Jalin Sinergitas Berbasis Kearifan Lokal

Warga jamaah pengajian Yassinan Pedukuhan Tawangsari Jatisaba Purbalingga saat berpose bersama para dosen Fakultas Filsafat UGM, Kamis 18 Juli 2024 malam.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Gedung madrasah Usman Janatin di Dukuh Tawangsari, Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat 18 Juli 2024 malam, terlihat penuh dengan antusiasme warga. Acara ini merupakan sinergi antara warga gabungan kelompok pengajian Yassinan dan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Selain pengajian Surat Yassin dan Tahlil, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai materi oleh Prof. Dr. Lasiyo, MA, MM, Fitri Alfariz, S.Fil, M.Phil, dan Dela Khoirul Ainia, S.Fil, M.Phil. Acara ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema "Sinergitas Masyarakat dan Fakultas Filsafat UGM dalam Penguatan Religiusitas Berbasis Kearifan Lokal."

Fitri Alfariz, dosen Fakultas Filsafat UGM, menyampaikan beberapa materi penting. Ia menekankan bahwa manusia hidup selalu memiliki keterkaitan dengan manusia lain, sehingga selain mengandalkan agama, penting juga untuk bersosialisasi dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

"Warga Tawangsari memiliki kekuatan karakter religius yang pertama. Penerapannya perlu dikaitkan dengan hubungan positif dalam berbagai sektor dengan manusia lain," ujar Alfariz.

BACA JUGA:Optimalisasi Pokdarwis Lembah Asri untuk Meningkatkan Ekonomi Warga Desa Serang Purbalingga

BACA JUGA:Kapolres Purbalingga Prioritaskan Pemberantasan Geng Motor

Ia juga menambahkan bahwa moralitas adalah karakter penting dalam kehidupan manusia. Berbuat baik sesuai ajaran Al-Qur'an akan menghasilkan aktivitas yang baik pula, menghubungkan spiritualitas dan religi.

Selain itu, Alfariz menyoroti karakter kebangsaan, yang mengharuskan warga negara Indonesia untuk mematuhi norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga menekankan pentingnya karakter keilmuan, di mana setiap profesi memiliki keilmuan yang harus dikuasai untuk menjalankan tugasnya dengan maksimal.

"Meskipun godaan dalam hidup banyak, dengan selalu mengingat Allah SWT, kita akan terkendali. Kesuksesan dan kebahagiaan harus dikembalikan kepada Allah, bukan karena diri sendiri," tambahnya.

Alfariz juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Fakultas Filsafat UGM dan berharap program pengabdian masyarakat ini bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang.

BACA JUGA:Pemkab Purbalingga Perpanjang Kerjasama dengan Kejari Purbalingga di Bidang Datun

BACA JUGA:Optimistis Rampung, Kurang Sepekan Coklit Capai 99,95 Persen

Program ini mencakup pemberian bantuan berupa sound system, penambahan daya listrik, pembuatan partisi pembatas, dan lainnya, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Pedukuhan Tawangsari.

Prof. Dr. Lasiyo, MA, MM, Guru Besar Fakultas Filsafat UGM, juga memotivasi warga untuk selalu rukun, bersatu, dan berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar yang kuat dalam bernegara dan bermasyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: