Bawaslu Banyumas Fokus Lima Potensi Pelanggaran Krusial Pilkada 2024

Bawaslu Banyumas Fokus Lima Potensi Pelanggaran Krusial Pilkada 2024

Ketua Bawaslu Banyumas saat memimpin ape pengawasan pemilu 2024 di Alun-Alun Banyumas.-DOK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Ketua Bawaslu Banyumas, Imam Arif Setiadi, menyerukan peningkatan pengawasan dalam Pilkada serentak yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.

Berdasarkan evaluasi pengawasan pemilu Februari 2024 lalu, Bawaslu telah mengidentifikasi lima potensi pelanggaran utama yang menjadi prioritas pengawasan.

Lima fokus utama ini adalah netralitas ASN, Kades, dan TNI-Polri. Pemutakhiran data pemilih. Pemalsuan dokumen pemilihan. Netralitas KPU sebagai penyelenggara. Serta money politik yang terstruktur dan massif.

BACA JUGA:993 Anggota PPS Pilkada Serentak 2024 di Banyumas Dilantik

"Netralitas ASN, kades sudah kita rasakan gejalanya. Beberapa hari terakhir, ada sejumlah kades terang-terangan menyatakan dukungan pada seseorang. Videonya juga beredar. Panwascam harus tegas dalam konteks netralitas ini," kata Imam. 

Kasus netralitas yang melibatkan salah satu camat dalam pemilu sebelumnya juga menjadi pelajaran penting. Imam mengingatkan juga pentingnya memeriksa keaslian dokumen pendaftaran peserta pilkada untuk mencegah pemalsuan, seperti yang pernah terjadi di Nusa Tenggara.

"Jadi pada saat pendaftaran nanti, khususnya Pilbup Wabup panwas wajib cek betul dokumennya. Asli atau tidak. Jangan sampai ada pelanggaran yang lolos dari pengawasan," jelasnya. 

BACA JUGA:Diduga Rem Blong, Minibus Rombongan Wisata Kecelakaan di Jalur Dieng

Sementara itu, Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Banyumas, Rani Zuhriyah mengingatkan, panwascam untuk menguasai regulasi, mulai dari UU Pemilihan, Perbawaslu, PKPU, hingga SE Bawaslu atau KPU. 

"Harapannya, pengawas bisa cekatan dan tidak buntu saat menghadapi persoalan di lapangan," ujar Rani.

BACA JUGA:46 Persen Masyarakat Cilacap Belum Paham Proses Pilkada 2024

Rani juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengawasan partisipatif.

"Mengingat ini pilbup wabup, dimungkinkan gesekan lebih keras, lebih dekat dan masyarakat lebih peduli dengan calonnya," tambahnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: