Program TJSL Kilang Cilacap “Mamaku” Raih Penghargaan Gold di Ajang ISSF Kemendes PDTT
![Program TJSL Kilang Cilacap “Mamaku” Raih Penghargaan Gold di Ajang ISSF Kemendes PDTT](https://radarbanyumas.disway.id/upload/b6c8933daf39a41823be0c78519519aa.jpg)
Area Manager Communication & Relations RU IV Cilacap Cecep Supriyatna (kanan) saat terima penghargaan dari Kemendes PDTT-PT KPI RU IV Cilacap-
CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Setelah sebelumnya meraih penghargaan internasional di Vietnam, program TJSL PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap kembali mendapatkan penghargaan bergengsi. Yaitu pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna dan mantan Anak Buah Kapal (ABK) di Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah.
Kali ini penghargaan diraih pada anugerah Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Tidak tanggung-tanggung RU IV raih predikat gold.
Penghargaan yang diterima oleh Area Manager Communication & Relations RU IV Cilacap Cecep Supriyatna, diserahkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar di Hotel Westin Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin. Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menyampaikan perlunya peran perusahaan swasta dan BUMN untuk mendorong ekonomi desa agar maju lebih cepat.
BACA JUGA:Harga Kebutuhan Pokok Masyakat di Kabupaten Cilacap Masih Tinggi
BACA JUGA:Pekerja Rentan di Kabupaten Cilacap Mencapai 330 Ribu Orang
"Lanjutkan komitmen BUMN, perusahaan swasta dan BumDes serta seluruh aktor penggerak lokal dalam program CSR. Selain itu perlu dipastikan target penerima CSR tepat sasaran mendorong pembangunan insklusif dan ramah lingkungan," katanya.
Cecep Supriyatna usai menerima langsung penghargaan ini mengaku bangga, karena penghargaan tersebut diberikan untuk satu program bertajuk Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku).
"Program Mamaku merupakan strategi terpadu pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi potensi sosial, lingkungan dan ekonomi," jelasnya.
Dikatakan, program Mamaku dilatarbelakangi kondisi sosial Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah yang memiliki potensi lingkungan sangat baik seperti stok ikan melimpah, sinar matahari cukup dan wisata bahari, namun belum tergarap optimal.
BACA JUGA:4 Kecamatan di Kabupaten Cilacap Belum Penuhi Kepesertaan Perempuan Untuk Panwascam Pilkada 2024
BACA JUGA:Pj Bupati Cilacap Sentil Kepala OPD Agar Gerak Cepat Layani Aduan Masyarakat
"Sebagian masyarakat merupakan mantan ABK dan ibu-ibu TKI Purna yang bertekad tidak berangkat lagi ke luar negeri," kata Cecep.
Para mantan ABK ini kemudian membentuk Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), sedangkan para TKI Purna membuat kelompok Bunda Malutik Kutawaru (Buntiku).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: