Alat Kontrasepsi KB Non MKJP Lebih Diminati

Alat Kontrasepsi KB Non MKJP Lebih Diminati

PAPARAN: Penyuluh KB Kecamatan Bobotsari Audia Candra Meita sedang memberikan penyuluhan tentang pentingnya pendampingan calon akseptor.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWQY.ID - Akseptor Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Bobotsari lebih memilih alat kontrasepsi non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Seperti Suntikan, Pil dan Kondom, lebih dari 50 persen. Menurut para akseptor kepada penyuluh, pilih non MKJP karena mudah mendapatkannya.

“Dengan kontrasepsi model non MKJP, mereka mengaku lebih berminat karena tidak membutuhkan tindakan medis tertentu. Ibarat kata, tinggal pakai untuk pil, dan tinggal pasang untuk kondom dan tinggal cus untuk suntikan. Lebih simpel menurut mereka,” kata Kepala UPT Dinas Sosial Pengendalian Penduduk KB dan Perlindungan Perempuan  dan Anak Kecamatan Bobotsari, Imam Yulianto, Rabu 1 Mei 2024.

Ia merinci, pelayanan yang sudah berlangsung dari Januari -April 2024, untuk perolehan masing-masing alkon paling banyak didominasi oleh Pil dengan jumlah 2.201 akseptor, diposisi terbanyak kedua adalah kondom dengan jumlah 110. Sedangkan untuk alkon Implant sebanyak 59 dan IUD 27 orang akseptor.

BACA JUGA:Korsleting Listrik, Rumah Milik Warga Puri Babakan Baru Terbakar

BACA JUGA:Menang atas PS PTPN III, Persibangga Buka Peluang Lolos ke Babak Selanjutnya

Pihaknya juga memiliki data, selain pilihan kontrasepsi non MKJP, masih ada yang memilih model MKJP. Yaitu menggunakan IUD, Implant, Medis Operasi Wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP). Jumlahnya tidak banyak.

Lebih lanjut dikatakan, dari hasil konsultasi akseptor, pil KB, suntik lebih nyaman bagi mereka. Karena ketika suatu saat menginginkan anak, maka dihentikan.

"Misalnya suntik, pil KB, selisih satu bulan dihentikan, bisa program hamil lagi," tuturnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: