150 Ribu Wisatawan Diprediksi Berwisata di Cilacap

150 Ribu Wisatawan Diprediksi Berwisata di Cilacap

Suasana Pantai Teluk Penyu Cilacap.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebanyak 150 ribu wisatawan diprediksi akan meramaikan destinasi wisata di Kabupaten CILACAP, selama musim libur Lebaran 2024. 

"Target kita ada 150 wisatawan yang berwisata di Cilacap, tahun kemarin 136.373. Kita diprediksi naik 10 persen," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Cilacap, Paiman. 

Dikatakan Paiman, sejumlah persiapan telah dilakukan Disporapar bersama sejumlah pengelola daya tarik wisata untuk menyongsong libur Lebaran 2024.

"Kita sudah kumpulkan pengelola untuk menghadapi lebaran ini. Bagaimana memberikan kenyamanan, keamanan bagi pengunjung. Termasuk sarana prasana yang ada, event apa yang disajikan sudah kita sampaikan di pembinaan dengan para pengelola daya tarik wisata," ujar Paiman.

BACA JUGA:Kondisi Jalan di Cilacap Dalam Kondisi Bagus, Siap Digunakan Pemudik

BACA JUGA:Wilayah Rawan Bencana di Cilacap Dipetakan Untuk Antisipasi Mudik Lebaran

Menurutnya, ada 26 destinasi wisata di Kabupaten Cilacap yang ramai pada libur Lebaran 2024 ini. Sedangkan untuk meminimalisir resiko, tim Polda Jateng telah melakukan risk assessment di dua destinasi wisata Cilacap, yakni Pantai Jetis dan Pantai Teluk Penyu.

"Untuk dua destinasi Jetis dan Teluk Penyu, sudah dilakukan risk assessment. Intinya bagaimana daya tarik memberikan layanan, contohnya layanan kesehatan, poskonya, tempat parkir, harga yang terlalu naik, parkir liar yang merugikan masyarakat," kata Paiman.

Berkaca dari tahun sebelumnya, di Pantai Jetis pernah terjadi kejadian laka laut yang menyebabkan korban meninggal. Untuk itu, sejumlah upaya preventif dan kesiapan lainnya dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal serupa di destinasi wisata.

"Dari tim assessment resiko sudah berkoordinasi dengan pengelola daya tarik. Hasil evaluasi dari risk assessment tersebut ada beberapa fasilitas yang harus ditingkatkan, fasilitas - fasilitas yang kurang seperti kesehatan. Intinya target-target layanan bisa dicukupi," jelas Paiman. 

Pihaknya juga berusaha antisipasi parkir liar di destinasi wisata tidak terulang dan terjadi lagi. Untuk itu, ia menekankan agar standar operasional prosedur (SOP) di destinasi wisata harus di buat meskipun sederhana, namun harus disepakati bersama, baik dari pihak pengelola maupun petugas di lapangan. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: