Sering Terjadi, Inilah Kesalahan Fatal Saat Membeli Motor Listrik
Beberapa kesalahan fatal saat membeli motor listrik bagi pemula.-Youtube-
Misalnya, speedometer yang tidak akurat, kecepatan bisa berbeda 20km dengan GPS, bahkan kondisi odometer juga tidak benar (eror).
Untuk itu, pentingnya mengenal spesifikasi motor listrik terlebih dahulu, terutama berkaitan dengan baterai.
Sebagai komponen utama pada sepeda motor listrik, seseorang harus memahami jenis, kapasitas, dan jarak tempuh baterai.
BACA JUGA:Tips Membeli Motor Listrik Bagi Pemula, Wajib Diketahui Jangan Sampai Nyesel!
BACA JUGA:Mengenal Fungsi Battery Management System pada Motor Listrik, Apa Saja?
Terdapat tiga jenis baterai molis. Pertama, SLA (Sealed lead-Acid) yang memiliki kualitas paling rendah sekitar 200-500 lifecycle atau 10 ribu km s/d 25 ribu km serta mudah rusak.
Kedua, Graphene. Graphene merupakan pembaharuan dari SLA, di mana kualitasnya sekitar 1000-2000 lifecycle atau 25 ribu - 70 ribu km serta juga mudah rusak.
Ketiga, Lithium. Baterai lithium merupakan baterai yang paling bagus, ringan, dan lifecyclenya panjang.
Terdapat dua jenis baterai Lithium, Li-ion dengan 500-3000 lifecycle dan Li-ion dengan 4000+ lifecycle.
BACA JUGA:Apakah Motor Listrik Perlu Dipanaskan Dulu Sebelum Digunakan? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:PERLU TAHU! Jenis Baterai Motor Listrik yang Sering Kita Dijumpai
Adapun baterai motor listrik terdiri dari dua kapasitas (60V dan 72V) yang dapat menempuh jarak yang berbeda.
Selain itu, akibat dari kurangnya pemahaman seputar motor listrik, pembelian sepeda motor listrik kadangkala tidak sesuai dengan kebutuhan.
Akibatnya, motor listrik sering mengalami kendala-kendala tertentu, seperti kesulitan saat melaju di tanjakan.
Besarnya dinamo pada dasarnya memengaruhi torsi dari motor listrik. Faktor tegangan arus turut berkontribusi terhadap tenaga motor listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: