Belajar Qanaah dari Puasa Ramadhan

Belajar Qanaah dari Puasa Ramadhan

Oleh : Rifqi Maulana, M.Pd - Kepala Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto--

Oleh : Rifqi Maulana, M.Pd.

(Kepala Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

 

Seorang petani yang rajin bernama Pak Slamet hidup di sebuah desa kecil di pedesaan. Meskipun hasil panennya tidak selalu melimpah, Pak Slamet selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepadanya.

Suatu hari, seorang saudagar kaya datang ke desa tersebut. Melihat Pak Slamet bekerja dengan tekun, saudagar itu bertanya mengapa Pak Slamet tidak berusaha mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan?

Pak Slamet dengan rendah hati menjelaskan bahwa dia memilih untuk merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah.

Menurut Pak Slamet, kekayaan sejati bukanlah hanya harta benda, tetapi juga kepuasan hati dan keberkahan yang datang dari sikap bersyukur dan qanaah.

Ilustrasi cerita tersebut mengajarkan pentingnya qanaah, hidup sederhana dan bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Qanaah sering dikaitkan dengan konsep ridha atau rasa puas dengan takdir Allah SWT. Seseorang yang memiliki sifat qanaah akan merasa puas dengan apa yang Allah AWT berikan kepadanya, baik itu dalam hal materi, kesehatan, maupun kebahagiaan hidup secara keseluruhan.

Rasa cukup dan puas dengan apa yang dimiliki, seseorang dapat hidup lebih tenang, damai, dan berbahagia, tanpa terjebak dalam keinginan yang tidak terbatas.

Sebagaimana firman Allah SWT yang tertuang dalam Q.S Annisa ayat 32. 

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa [4]:32).

Selanjutnya dalam sabda Rasul melalui hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

”Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang berada di atas kalian. Lebih pantas engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah Allah anugerahkan -kata Abu Mu’awiyah- padamu.” (HR. Ibnu Majah no. 4138, shahih kata Syaikh Al Albani).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: