Tingkatkan Higinitas dan Kualitas Penyajian Makanan, BGN Gelar Bimtek untuk SPPG Area Cilacap
Tingkatkan Higinitas dan Kualitas Penyajian Makanan, BGN Gelar Bimtek untuk SPPG Area Cilacap--
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terletak di wilayah II. SPPG sendiri merupakan pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG).Bimtek kali ini ditujukan untuk penjamah makanan yang berada di wilayah kabupaten Cilacap.
Bertempat di Aston Purwokerto Hotel dan Convention Center, Sabtu (25/10) acara dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 16.00 lebih. Agenda ini merupakan upaya Badan Gizi Nasional dalam meningkatkan higinitas, keamanan pangan, dan kualitas penyajian makanan bergizi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Acara dibuka oleh Farizal Surno Suwito, S.Pd, selaku Koordinator Satuan Pelayanan Gizi (SPPG) Kabupaten Cilacap.
Farizal menjelaskan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Cilacap ini telah berjalan resmi mulai 6 Januari 2025 dan sejauh ini tidak pernah mengalami kendala terkait keamanan pangan. Menurutnya, keberhasilan ini berkat komitmen seluruh dapur dalam menjaga kebersihan dan kualitas makanan.
“Kami terus melakukan pemantauan ketat di setiap dapur. Bila ada SPPG yang tidak sesuai dengan SOP, akan segera ditindak dan tidak diizinkan beroperasi,” ujar Farizal. Hingga Oktober ini, tercatat 106 dapur telah beroperasi penuh, sementara 69 dapur lainnya telah siap beroperasi. S
elain itu beberapa lainnya juga telah bersiap sambil menunggu pencairan anggaran dan proses penerbitan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan.
Bimtek yang dihadiri sekitar 500 orang dan berasal dari 22 SPPG ini diawali dengan pre-test sebelum materi disampaikan dan nantinya diakhiri dengan post-test. Terkait dengan test Farizal berharap semuanya bisa lulus test. “Harap disimak dan diperhatikan materi dari nara sumber agar nanti bisa diterapkan dalam penyajian makanan” pesan Farizal.
Adapun materi yang dipaparkan dalam bimtek meliputi enam sesi. Semua sesi disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Sesi pertama membahas Kebijakan Keamanan Pangan Siap Saji. Materi ini dipaparkan oleh Moh Muhajir.
Sesi kedua oleh Taufik Hidayat terkait Cemaran Pangan dan Penyakit Bawaan Pangan. Sementara sesi ke-3 diampu Irmila Susanti yang mengambil tema Pemeliharaan Lingkungan Kerja serta Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit.
Memasuki sesi 4 dan 5 materi disampaikan oleh Ulfi Hidayati. Sesi empat membahas Pembersihan dan Sanitasi Peralatan dan sesi lima menjelaskan tentang Higiene Perorangan. Bimtek diakhiri oleh Alis Mugihartati sekaligus mengakhiri sesi 6 dengan tema Tahapan Proses Produksi Pangan Siap Saji.
Selama pelatihan berlangsung, pemateri menekankan pentingnya penerapan standar baru yang menjadi acuan nasional, termasuk kewajiban memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS), Sertifikasi Halal, serta penerapan sistem pengawasan yang lebih ketat melalui CCTV, penggunaan air bersih standar, dan prosedur sterilisasi ompreng (food tray).
Para peserta juga mendapatkan pembekalan berupa pengetahuan praktis tentang penggunaan bahan pembersih yang aman dan layak konsumsi (food grade), tata cara membersihkan peralatan produksi dengan benar, serta metode penyimpanan peralatan agar tetap higienis dan terhindar dari risiko kontaminasi silang.
Sebagai bentuk peningkatan kompetensi, pemerintah juga melaksanakan Chef Association Dimana nantinya akan diterjunkan 5.000 chef profesional untuk melatih SPPG selama lima hari. Setiap dapur baru dihimbau hanya melayani maksimal 2.000 porsi per hari,
Penambahan hingga 500 porsi tambahan juga diizinkan khusus bagi penerima manfaat kategori balita, ibu hamil, dan menyusui. sementara yang ingin meningkatkan kapasitas hingga 3.000 porsi wajib memiliki tenaga chef profesional dan sarana pendukung sesuai standar nasional.
Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tata kelola dan pembagian peran antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Hal ini dilakukan guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas program makan bergizi gratis di seluruh wilayah. (Dna)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

