Banner v.2
Banner v.1

Harga Cabai Melonjak, Masyarakat Beralih ke Cabai Rusak

Harga Cabai Melonjak, Masyarakat Beralih ke Cabai Rusak

Berbagai cabai rusak yang dikumpulkan pedagang untuk dijual lagi sebagai olahan sambal, Jumat (28/2/2025).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.IDHarga cabai rawit merah yang terus melambung tinggi di Kabupaten Banyumas membuat sejumlah warga terpaksa mencari alternatif. 

Demi tetap bisa menikmati rasa pedas dalam masakan, mereka memilih membeli cabai yang sudah rusak atau busuk sebagian karena harganya jauh lebih murah.

Sumiyati (51), seorang penjual mie ayam, mengaku tidak punya pilihan lain. Harga cabai rawit merah segar yang mencapai Rp96 ribu per kilogram terlalu mahal untuk usahanya.

"Harganya tinggi, kalau beli cabai rawit merah yang bagus saya tidak kuat," ujar Sumiyati, Jumat (28/2/2025). Ia tetap membutuhkan cabai karena pelanggannya menyukai makanan pedas.

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Harga Cabai Melonjak Drastis

BACA JUGA:Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu

Senada dengan Sumiyati, Heri (56), seorang pedagang di Pasar Wage, mengatakan bahwa banyak pembeli yang kini beralih ke cabai rusak.

"Harga cabai rawit merah yang rusak dijual antara Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram. Kalau di sini orang menyebutnya cabai sambelan, biasanya yang beli para pedagang bakso dan makanan lainnya," terangnya.

Heri juga menjelaskan bahwa dalam setiap satu kilogram cabai, biasanya terdapat sekitar 10 hingga 20 persen cabai yang rusak.

"Saya pilah-pilah dulu supaya pembeli tetap dapat yang layak digunakan. Harus telaten, kalau tidak, kasihan pembelinya," tambahnya.

BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Merah di Purbalingga Turun Drastis

BACA JUGA:Awal tahun, Harga Cabai di Kebumen Semakin Pedas

Sementara itu, kenaikan harga cabai berdampak besar pada penjualan pedagang. Hadi (60), pedagang lainnya di Pasar Wage, mengungkapkan bahwa omzetnya turun drastis.

"Penjualan menurun sampai 50 persen. Biasanya pembeli beli 0,5 kg, sekarang paling cuma 1 ons," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: