Petani Majasari Susun e-RDKK Pupuk Subsidi
Para pemilik lahan dan petani mendaftar e-RDKK untuk memperoleh pupuk bersubsidi di aula balai Desa Majasari, Bukateja, Kamis (2/10).-Alwi Safrudin/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Penyusunan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) pupuk subsidi dilakukan di Balai Desa Majasari, Bukateja Kamis (2/10).
Penyuluh Pertanian Desa Majasari, Naslam, mengatakan proses ini dilakukan melalui kelompok tani. Petani terlebih dahulu mengajukan kebutuhan pupuk ke kelompok tani, kemudian kelompok mengundang anggota untuk didaftarkan dalam e-RDKK.
Menurut Naslam, pupuk subsidi disediakan untuk 10 komoditas pertanian, yakni padi, jagung, kedelai, ubi kayu (singkong), cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. "Sekarang cukup pakai KTP yang terdaftar dan uang untuk beli pupuk subsidi," jelasnya.
Ia menambahkan, tujuan e-RDKK adalah membantu petani yang membutuhkan pupuk sekaligus menyesuaikan dengan luas baku sawah agar tidak salah sasaran.
BACA JUGA:Wabup Pastikan Akses Pupuk Bersubsidi Tak Sulitkan Petani
"Maksimal memiliki 2 hektar lahan yang dapat pupuk subsidi. Di atas 2 hektar dan pemiliknya PNS tidak bisa," tegasnya.
Manfaat program ini cukup terasa bagi petani. Harga pupuk non-subsidi bisa mencapai Rp350 ribu per sak, sementara pupuk subsidi jauh lebih murah. Untuk Urea hanya Rp112,500 per sak dan NPK Rp115 ribu.
"Lokasi pembelian sesuai hamparan bukan domisili pemilik lahan. Setiap KPL sudah ditentukan untuk beberapa desa," tambahnya.
Ke depan, penyaluran pupuk juga diproyeksikan melalui operasi Desa Merah Putih (KDMP). Di Desa Majasari, tercatat ada 5 kelompok tani dengan total anggota sekitar 570 petani. Luas lahan mencapai 123 hektar. Setiap petani mendapat jatah pupuk Urea 225 kilogram per hektare per musim tanam, sedangkan NPK 250 kilogram per hektare.
BACA JUGA:Stok Pupuk Subsidi Purbalingga Aman Sampai Akhir Tahun
Salah satu pemilik sawah, Sri Hartati, mengaku sudah diminta untuk mendaftar e-RDKK dengan syarat fotokopi Kartu Keluarga, SPPT, dan KTP.
"Yang daftar harus yang punya lahan, bukan buruh taninya. Setiap petani dijatah sesuai luasannya," ujarnya.
Hartati yang memiliki 240 ubin sawah mengatakan pupuk subsidi sangat membantu. "Dulu masih murah. Sekarang mahal jadi pupuk subsidi sangat membantu. Tapi sering kehabisan stok, jadi harus menunggu. Harapannya beli pupuk lebih mudah dan stok selalu ada," tuturnya.
Untuk Desa Majasari, lokasi pembelian pupuk subsidi ditentukan di Kios Pupuk Lengkap (KPL) Bajong, sesuai persebaran lahan para petani. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


