Masyarakat Diminta Waspadai Website Dinpendukcapil Palsu
Kepala Dinpendukcapil Kabupaten Purbalingga Muhammad Fathurrohman.-Aditya/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinpendukcapil) Kabupaten Purbalingga, meminta masyarakat website Dinpendukcapil palsu. Hal itu, dikarenakan munculnya website Dinpendukcapil palsu, yang menyerupai situs resmi.
Kepala Dinpendukcapil Kabupaten Purbalingga Muhammad Fathurrohman mengatakan, baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan website Dinpendukcapil palsu.
"Hal ini, tentu menjadi ancaman serius terhadap keamanan data pribadi masyarakat. Penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan jeli dalam membedakan mana situs resmi dan mana yang palsu," katanya kepada Radarmas, Jumat, 31 Oktober 2025.
Dia menjelaskan, website Dinpendukcapil hanya ada satu. Yakni, situs resminya adalah dinpendukcapil.purbalinggakab.go.id.
"Seperti halnya ciri khas utama dari website pemerintah di Indonesia, website Dinpendukcapil menggunakan domain .go.id. Situs tersebut dikelola oleh instansi pemerintahan yang sah dan terverifikasi," jelasnya.
Dia menambahkan, informasi yang disajikan di situs resmi biasanya lebih lengkap, akurat, dan terintegrasi dengan layanan pemerintah lainnya.
"Jika masuk website asli atau resmi tidak meminta data sensitif, seperti data pribadi. Jangan berikan data apa pun, jika masuk situs yang menyerupai website kami," tambahnya
Saat ini, telah ditemukan website Dinpendukcapil palsu di alamat seperti capil-purbalingga.org. atau alamat dengan ekstensi .org atau domain umum lainnya seperti .com, .net, serta .info.
BACA JUGA:Semakin Marak, Dinpendukcapil Minta Masyarakat Waspadai Penipuan Berkedok Aktivasi IKD
Dia meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan website palsu. Sebab, website palsu dibuat untuk menjebak pengguna agar memasukkan data pribadi seperti NIK, nama lengkap, tanggal lahir, alamat, bahkan data keluarga.
"Data-data ini sangat rawan disalahgunakan untuk penipuan, pemalsuan identitas, atau tindak kriminal lainnya," ujarnya.
Website palsu digunakan oknum penipu untuk mendapatkan informasi sensitif seperti nama pengguna, kata sandi, dan detail kartu kredit, seringkali untuk tujuan jahat.
"Beberapa situs palsu juga bisa menjadi sarana penyebaran malware atau virus ke perangkat Anda, yang dapat merusak sistem atau mencuri data secara diam-diam," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

