Banner v.2
Banner v.1

Curah Hujan Sampai April, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Curah Hujan Sampai April, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Tanah longsor di wilayah perbatasan Kecamatan Karangreja- Karangjambu baru-baru Ini.-Dok Pemerintah Kecamatan Karangreja untuk Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Puncak musim hujan untuk wilayah di Kabupaten Purbalingga sudah lewat, yaitu Desember 2024 sampai Januari 2025. Namun kini sesuai prakiraan masih terjadi potensi hujan dengan curah sedang sampai tinggi hingga April mendatang.

"Karena curah hujan masih tinggi, maka bencana hidrometeorologi masih harus diwaspadai. Terutama di wilayah rawan bencana tanah longsor tanah bergerak dan banjir," kata Sekda Herni Sulasti melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Ir Prayitno MSi, Jumat 7 Maret 2025.

Sesuai surat Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral nomor : 500.10.5.3/791 tertanggal 03 Februari 2025 perihal Antisipasi Tanah Longsor, prakiraan curah hujan wilayah Purbalingga bulan Februari 2025 berada pada kategori Menengah – Tinggi, dengan kriteria Curah Hujan 401 – 500 mm atau di wilayah bagian selatan Purbalingga, dan > 500 mm atau di sebagian besar wilayah Purbalingga.

Sedangkan untuk menghadapi potensi bencana tersebut dan memastikan keselamatan serta kesiapsiagaan masyarakat, diminta perhatian dan kerjasama OPD terkait untuk melaksanakan sejumlah upaya.

BACA JUGA:Tanggap Bencana Banjir Jabodetabek, BRI Peduli Gerak Cepat salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak

BACA JUGA:Kades Ratamba Datangi BPBD Banjarnegara, Berharap Relawan Kembali Bantu Lokasi Bencana

Pertama, meningkatkan penyuluhan kewaspadaan pada masyarakat termasuk langkah- langkah evakuasi jika terjadi kondisi darurat. Kemudian menyiapkan personil/relawan dan peralatan tanggap darurat di setiap wilayah rawan bencana, termasuk tenaga kesehatan, relawan Destana (Desa Tangguh Bencana), dan unsur lain yang siap bergerak cepat dalam situasi darurat.

"Berkoordinasi dengan stakeholder terkait (BPBD, OPD terkait, Forkopimcam dan Ormas/relawan bidang kebencanaan) dalam penanganan darurat bencana," tegasnya.

Pihaknya terus berupaya melakukan monitoring dan penyebaran informasi di grup kebencanaan. Sehingga jika ada kejadian, maka gerakan penanganan bisa cepat terealisasi di lokasi kejadian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: