Gol Penalti Banjarsari Kidul Kandaskan Lemberang
Apri, salah satu Glandang dari PS Garuda Lemberang (abu-abu) berebut bola dengan Agis, pemain tengah Calibers FC Banjarsari Kidul (kuning) saat pertandingan penyisihan Camat Cup 3 Sokaraja, Kamis (26/6/2026). Dalam pertandingan ke tiga antara Desa Lembera-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Bermain saling menyerang, langkah Tim Sepakbola Desa Lemberang kandas, Jumat (26/6) sore pada laga ketiga Camat Cup U-20 tingkat Kecamatan Sokaraja di Lapangan Sriwijaya, Desa Sokaraja Kidul.
Penalti semata wayang pemain depan tim Sepakbola Banjarsari Kidul bernomor punggung 10, Sahrin di awal babak kedua jadi penentu.
Berlangsung seru sejak babak pertama, Lemberang yang dikapteni Apri mampu mengimbangi serangan yang terus ditembakkan Sahrin CS. Kiper Lemberang, Tedi Wijaya susah payah menjaga keperawanan golnya di babak kedua.
Memulai babak kedua dengan percaya diri, keberuntungan datang pada Banjarsari Kidul. Pelanggaran tertangkap mata wasit dan berbuah penalti yang dieksekusi sempurna oleh Sahrin.
BACA JUGA:Dominasi Serangan, Wiradadi Menang Tipis 1-0 atas Karangkedawung
Kiper Lemberang Tedi Wijaya tak berkutik menepis bola yang mengarah ke sisi kiri gawangnya.
Sebaliknya di kubu Lemberang, tampak keberuntungan tak berpihak. Bola loop yang gagal dibendung kiper Banjarsari Kidul dan mengoyak gawang pada pertengahan babak kedua dinilai wasit tidak sah karena pemain depan Lemberang yang terlebih dulu offside.
Keunggulan skor 1-0 untuk Banjarsari Kidul bertahan hingga akhir pertandingan.
Pelatih Banjarsari Kidul, Agung bersyukur timnya dapat memenangkan pertandingan sekalipun melalui gol pinalty. Waktu yang persiapan mepet tak membuat permainan anak asuhnya melempem.
BACA JUGA:Banjarsari Kidul vs Lemberang, Beda Usia Lain Cerita
Berikutnya untuk laga melawan Sokaraja Wetan bulan depan harapannya Sahrin CS bisa tetap on fire.
"Bismillah menang," katanya.
Pelatih Lemberang, Riki Efendi menyayangkan gol Lemberang dianulir karena berbau offside. Meski berat, keputusan wasit diterimanya sebagai contoh sportivitas yang ditularkan pada pemain.
"Kalau saja tidak dianulir hasil akhir bisa berbeda," ungkapnya. (yda)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


