XPeng Luncurkan Mobil Terbang AeroHT di GIIAS 2025, Bisa Terbang dan Mendarat Vertikal!
Xpeng Indonesia siap menghadirkan mobil terbang pada GIIAS 2025 Juli mendatang--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Pada ajang GIIAS 2025 mendatang, XPeng Indonesia berencana menarik perhatian masyarakat Indonesia. Yakni dengan memperkenalkan kendaraan inovatif bernama XPeng AeroHT Land Aircraft Carrier alias LAC. Sebuah mobil terbang hasil pengembangan internal.
Ya, XPeng AeroHT LAC ini benar-benar bisa terbang. Bukan cuma melayang. Diharapkan, XPeng AeroHT LAC akan menjadi magnet utama yang menarik minat pengunjung sepanjang penyelenggaraan acara.
Land Aircraft Carrier sendiri adalah sebuah prototipe eVTOL, singkatan dari electric Vertical Take-Off and Landing. Yang merupakan hasil pengembangan XPENG AeroHT.
Inovasi ini mengintegrasikan fungsi mobil konvensional dengan modul drone terpisah yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal.
BACA JUGA:XPENG AEROHT Produksi Massal Mobil Terbang Modular Seharga Rp 5 Miliar
Semacam gabungan dua mobil. Satu mobil boks yang bisa berubah jadi pikap. Nah, di dalam boks nya itu berisi mobil yang bisa terbang. Bentuknya seperti mobil tapi kecil. Seperti drone tapi besar.
Unit terbang tersebut dilengkapi enam baling-baling dan memiliki struktur lengan lipat agar mudah disimpan.
Bentuknya sendiri lebih seperti helikopter ketimbang mobil. Tidak ada roda. Hanya empat kaki-kaki seperti helikopter. Mayoritas menggunakan bahan serat karbon demi efisiensi bobot.
Pun bagian interiornya. Blas bukan mobil. Berkapasitas dua penumpang, memiliki kabin dengan sudut pandang 270 derajat. Tak ada setir atau dashboard seperti mobil.
BACA JUGA:Mobil Listrik yang Akan Dibawa Xpeng ke Ajang GIIAS 2025, Ada Mobil Terbang Tenaga Listrik!
Yang ada cuma joystick dan sebuah layar di depannya. Kalau pernah main game helikopter di Timezone, ya seperti itulah. Semua kendali ada di joysticknya. Mau ngegas atau ngerem. Mau naik atau turun.
XPeng mengklaim, pengendalian AeroHT LAC ini sangat mudah. Pengguna hanya memerlukan waktu tiga menit untuk mulai mengoperasikan kendaraan ini.
Proses pelatihan dilakukan melalui simulator yang sudah disediakan. Untuk benar-benar menguasai pengendalian secara menyeluruh, hanya dibutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Kendaraan ini dirancang agar mudah dikendalikan, baik dalam mode manual maupun otomatis otonom.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
