Simak Nih! Memahami Posisi Tuas Transmisi Mobil Matic saat Melewati Tanjakan, Ini Posisinya
Konvoi mobil matik menanjak di jalan berkelok, menunjukkan pentingnya pemilihan gigi rendah agar torsi tetap maksimal.--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Mengemudi mobil bertransmisi otomatis (mobil matic) memang dikenal lebih praktis, dibandingkan dengan mobil bertransmisi manual.
Pengemudi mobil matic tidak perlu menginjak kopling atau memindahkan gigi secara terus-menerus, sehingga lebih nyaman saat digunakan dalam kemacetan maupun perjalanan jauh.
Namun, kenyamanan ini tidak berarti pengemudi bisa sepenuhnya mengandalkan sistem transmisi otomatis tanpa memahami cara kerja dan posisi tuas yang tepat dalam berbagai kondisi jalan.
Salah satu situasi penting yang perlu diperhatikan adalah saat menghadapi jalan menanjak, yang menuntut pengaturan transmisi secara lebih cermat.
BACA JUGA:Rekomendasi Mobil Listrik yang Cocok untuk Mahasiswa, Mulai yang Ekonomis hingga Elegan
Jika posisi tuas transmisi tidak disesuaikan dengan kondisi medan, performa mobil bisa menurun drastis.
Bahkan, dalam kasus ekstrem, mobil matic bisa gagal menanjak, mengalami overheating, atau merusak sistem transmisi.
Oleh karena itu, memahami fungsi tiap posisi tuas mobil matic seperti “D”, “2”, “1”, atau “L”, sangat penting bagi setiap pengemudi.
Pilih Gigi Rendah untuk Tanjakan Curam

Posisi tuas transmisi mobil matic harus disesuaikan saat menanjak agar torsi maksimal dan mobil tidak kehilangan tenaga.
Sebagian besar pengemudi pemula atau awam mungkin beranggapan bahwa cukup dengan menempatkan tuas di posisi “D” (Drive), maka mobil akan mampu menyesuaikan rasio percepatan secara otomatis, termasuk saat melewati tanjakan.
BACA JUGA:Spesifikasi Mobil Matic Honda Brio RS 1.2 2020, Desain Sporty dan Gesit untuk Milenial
Namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Menurut Hasan Ariyanto, pemilik bengkel Mandiri Auto di Klaten, pengemudi tetap harus membantu sistem transmisi agar performa tetap optimal saat melintasi medan berat.
“Transmisi otomatis memang diciptakan untuk berganti gigi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan saat mengemudi. Tetapi, pengemudi bisa membantu sistem tersebut dengan memilih posisi gigi yang lebih rendah agar tenaga yang dihasilkan lebih besar,” jelas Hasan saat diwawancarai, Jumat (30/5/2025).
Hasan juga menjelaskan bahwa sistem transmisi otomatis bekerja berdasarkan sensor seperti kecepatan kendaraan, putaran mesin, hingga tekanan pedal gas.
Dalam kondisi ekstrem seperti tanjakan curam, terkadang sistem tersebut bisa salah dalam menafsirkan kebutuhan torsi, sehingga mengganti gigi terlalu cepat dan membuat mobil kehilangan tenaga.
BACA JUGA:Mobil Matic Paling Hits di 2025, Tren dan Pilihan Terbaik
Momentum dan Manual Mode Sangat Membantu
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


