Potensi Pedaging Jantan, Solusi Penetasan Puyuh
Tugino, salah satu peternak puyuh asal Tamanwinangun Kebumen menjelaskan proses penetasan puyuh.--
KEBUMEN - Selama ini puyuh pejantan masih menjadi momok bagi usaha penetasan burung puyuh. Pasalnya pejantan tidak produktif dan harga jualnya sangat murah.
Untuk anakan puyuh (DOQ) jantan, secara umum hanya laku Rp 500 rupiah perekor. Itupun kebutuhannya sedikit. Tak jarang para pengusaha penetasan puyuh membuang DOQ puyuh jantan.
Namun demikian puyuh jantan sebenarnya dapat menjadi puyuh potong Pedaging. Umur sekitar sebulan dapat laku Rp 5 ribu perekor. Namun jika dalam pembesaran diberi malam full pelet, keuntungannya sangat minim.
"Disinilah pentingnya membuat pakan alternatif untuk puyuh pejantan. Sehingga meski harga Rp 5 ribu namun peternak tetap untung," tutur salah satu peternak puyuh asal Tamanwinangun Kebumen Tugino, Jumat (13/6).
BACA JUGA:320 ASN Pensiun, Empat Mendapat Penghargaan Anumerta
BACA JUGA:Persak Targetkan Juara di Piala Soeratin 2025
Disampaikannya, prosentase metas puyuh jantan yakni 50 persen dari jumlah yang menetas. Biasanya dalam penetasan sepertiga telur tidak menetas, sepertiga jantan dan sepertiga betina.
"Dengan jumlah pejantan yang banyak, terkadang tidak dimanfaatkan. Namun dengan menjadikan puyuh pedaging, ini dapat berharga," paparnya.
Tugino kembali menyampaikan, jika saja harga pakan Pedaging dapat ditekan, tentunya harga puyuh pedaging rapat lebih murah. Konsumen mampu membeli, namun peternak tetap untung.
"Penting adanya pelatihan pembuatan pakan puyuh baik. Harganya bisa lebih murah dari pabrik namun kualitasnya baik. Ini sangat membantu peternak dan dapat menciptakan kemandirian," ucapnya. (mam)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


