Cashless Boom! Tren Dompet Digital yang Dikuasai Gen Z
Cashless Boom--
BACA JUGA:Google Play Hadirkan QRIS Pembayaran Dompet Digital Jadi Lebih Praktis
BACA JUGA:Mengenal Keamanan Dompet Digital Blockchain yang Menjaga Transaksi Anda Tetap Aman
Berdasarkan laporan Consumer Payment Attitudes Study 2023 dari visa.co.id, sekitar 81 persen konsumen Indonesia telah menggunakan layanan perbankan digital setidaknya seminggu sekali, dan angka ini lebih tinggi di kalangan Gen Z serta masyarakat kelas atas.
Gen Z cenderung lebih nyaman menggunakan aplikasi dan perangkat elektronik untuk berbagai aktivitas, termasuk dalam mengelola keuangan mereka.
Mereka lebih suka menggunakan e-wallet karena dianggap lebih praktis, aman, dan tidak perlu repot membawa uang tunai yang berisiko hilang.
Selain itu, mereka juga lebih terbiasa memanfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan oleh dompet digital, seperti pencatatan pengeluaran otomatis, fitur tabungan, dan pembayaran tagihan secara otomatis.
BACA JUGA:Hati-Hati! Cashless Effect di Dompet Digital Bisa Bikin Uang Raib Lebih Cepat
BACA JUGA:Perbedaan Dompet Digital E-Wallet dan E-Money: Kenali Kelebihan dan Kekurangannya untuk Transaksi
Namun, meskipun memberikan banyak kemudahan, budaya cashless juga memiliki tantangan tersendiri bagi Gen Z. Salah satunya adalah risiko kehilangan privasi data, lupa kata sandi, atau bahkan kehilangan ponsel yang menjadi satu-satunya alat transaksi.
Ketergantungan berlebihan pada teknologi juga bisa menjadi masalah, di mana seseorang menjadi terlalu bergantung pada sistem digital dan kehilangan keterampilan dasar dalam mengelola uang tunai.
Meskipun banyak negara mulai beralih ke transaksi non-tunai, penggunaan uang fisik masih bertahan di beberapa sektor.
Untuk mencapai masyarakat cashless sepenuhnya, dibutuhkan infrastruktur yang kuat, regulasi yang mendukung, serta kesiapan masyarakat dalam beradaptasi dengan teknologi baru.
BACA JUGA:Langkah Mudah Mencairkan Saldo ShopeePay Jadi Uang Tunai
Peningkatan penggunaan e-wallet dan pembayaran digital tentu menjadi sinyal kuat bahwa cashless society semakin dekat. Namun, peralihan ini harus dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan kesenjangan bagi mereka yang belum siap.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


