Cilacap Kehilangan Enam TPI, Hanya Dua Tempat Pelelangan Ikan yang Bertahan Aktif
Pelelangan ikan di TPI Tegalkatilayu.-RYNALDI FAJAR/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dunia perikanan Cilacap Kota menghadapi tantangan serius. Dari delapan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang sebelumnya aktif, kini hanya menyisakan dua TPI yang masih menjalankan kegiatan pelelangan. Enam TPI lainnya—yaitu Pandanarang, Kemiren, PPC, Lengkong, Tegalkamulyan, dan Sidakaya—dilaporkan telah berhenti beroperasi secara bertahap sejak empat tahun terakhir.
Dua TPI yang masih menjadi pusat transaksi ikan di Cilacap Kota adalah TPI Sentolo Kawat dan TPI Tegalkatilayu.
Ketua TPI Tegalkatilayu Cilacap, Ratam, menduga penutupan sebagian besar TPI di bawah naungan KUD Mino Saroyo ini disebabkan oleh pergeseran tambatan kapal nelayan.
"Dugaan kami, pergeseran ini terjadi karena berbagai faktor. Misalnya, TPI Tegalkamulyan dan TPI Lengkong memang terdampak langsung oleh pembangunan benteng laut yang mengubah alur dan akses perahu," ujar Ratam.
Ia menjelaskan, TPI Tegalkatilayu masih bertahan lantaran memiliki akses mudah dari dermaga ke TPI, meskipun lokasinya berada di tepi sungai yang justru memudahkan nelayan menambatkan perahu. Jenis ikan yang dilelang di sini masih tergolong beragam, mencakup ikan layur, tongkol, kacangan, udang besar, dan rebon.
Kondisi berbeda dilaporkan pengurus TPI Sentolo Kawat, Muanah. Menurutnya, aktivitas pelelangan di Sentolo Kawat kini relatif berkurang drastis.
"Ikan yang masuk dan dilelang di sini sekarang didominasi ikan-ikan kecil yang diolah jadi ikan asin. Untuk ikan berukuran besar, pelelangannya sekarang lebih banyak melalui tengkulak atau pedagang besar, tidak lagi melalui TPI," kata Muanah.
Fenomena ini, ditambah dengan penutupan enam TPI lainnya, menimbulkan kekhawatiran terhadap nasib sekitar 300 nelayan kecil dan ratusan pedagang pengecer yang selama ini menggantungkan hidup pada rantai distribusi TPI.
BACA JUGA:Imbas Cuaca Ekstrem, Tangkapan Ikan TPI Tegalkatilayu Anjlok 57 Persen, Nelayan Tetap Nekat Melaut
Menutup keterangannya, Muanah menyampaikan bahwa saat ini nelayan sangat bergantung pada alam.
"Kami berharap cuaca semakin membaik. Jika cuaca ekstrem terus berlanjut, jumlah ikan yang mendarat akan semakin berkurang, dan tentu TPI yang tersisa pun akan kesulitan untuk terus berjalan," pungkasnya. (rey)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

