Cilacap Diguyur Hujan Lebat 6 Jam, BMKG Peringatkan Potensi Banjir-Longsor Tiga Hari ke Depan
Cuaca mendung usai 6 jam diguyur hujan di Jalan Gatot Subroto Cilacap.-RYNALDI FAJAR/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Wilayah Cilacap dan sekitarnya Kamis (23/10/2025) dilanda hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang berlangsung selama enam jam penuh.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mengimbau, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena potensi cuaca ekstrem ini diprediksi berlanjut hingga tiga hari ke depan.
Hujan terpantau mengguyur mulai Kamis pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB dan baru mereda pada pukul 14.00 WIB. Konsentrasi hujan pada pagi hingga siang hari terfokus di wilayah pesisir selatan, namun diprakirakan akan meluas ke wilayah tengah dan utara Cilacap pada siang hingga malam hari nanti.
Ketua Tim Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa hujan dengan durasi panjang ini disebabkan oleh beberapa faktor iklim yang saling mendukung.
BACA JUGA:Peringatan BMKG Cilacap Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir Sepekan ke Depan
“Pemicu utama adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di fase 3 (Indian Ocean), yang berkontribusi besar terhadap proses pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah Cilacap dan sekitarnya,” ujar Teguh Wardoyo.
Selain MJO, faktor lain yang memperparah potensi hujan adalah nilai Dipole Mode Index (DMI) yang tercatat -1.27 (di luar batas normal \pm 0.4), serta Anomali Suhu Permukaan Laut (SST) di Laut Jawa yang lebih panas dari rata-rata. Anomali SST ini meningkatkan penguapan secara signifikan, sehingga pembentukan awan hujan menjadi masif.
Berdasarkan analisis cuaca, Teguh Wardoyo memprakirakan bahwa dalam tiga hari ke depan, wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya berpotensi tinggi mengalami hujan dengan intensitas lebat.
Kondisi tersebut diperkirakan disertai dengan suhu udara berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, kecepatan angin dari Tenggara mencapai 5-35 km/jam, dan kelembaban udara yang sangat tinggi, yaitu 69-97 persen.
"Masyarakat di wilayah rawan, terutama yang tinggal di dekat aliran sungai, tebing, atau perbukitan, harus waspada terhadap banjir, tanah longsor, dan angin kencang," tutup Teguh.
Mengingat kondisi ini, BMKG secara tegas mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana Hidrometeorologi. Warga diimbau untuk segera mencari tempat aman atau mengikuti instruksi dari pihak berwenang jika intensitas hujan terus meningkat. (rey)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

