Sebagian Perpusdes di Cilacap Belum Miliki Fasilitas Lengkap, Disarpus Dorong Penguatan Literasi Masyarakat
Peran pustakawan desa sebagai penggerak literasi di wilayah yang belum banyak tersentuh teknologi.-Disarpus untuk Radarmas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Keberadaan perpustakaan desa (perpusdes) di Kabupaten Cilacap terus menjadi perhatian Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Disarpus).
Di tengah kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat, perpustakaan desa dinilai memiliki peran penting sebagai sumber informasi utama, terutama bagi masyarakat di wilayah yang belum banyak tersentuh teknologi digital.
Masyarakat tidak bisa hanya bergantung pada teknologi untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan, karena tidak semua wilayah memiliki akses internet yang lancar.
Perpustakaan menjadi pionir utama dalam menumbuhkan budaya baca yang perlahan mulai tergerus akibat dominasi media digital. Dengan adanya perpusdes yang aktif, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan literasi informasi.
BACA JUGA:112 Perpusdes Belum Mapan
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Perpustakaan Disarpus Cilacap, Ngadiyo, mengatakan bahwa dari 177 perpustakaan desa yang ada di Cilacap, sebanyak 29 di antaranya belum memiliki Nomor Pokok Perpustakaan (NPP). Meski demikian, upaya untuk memperkuat fungsi perpusdes sebagai pusat informasi masyarakat terus dilakukan.
“Perpustakaan desa menjadi jembatan pengetahuan bagi masyarakat desa, terutama bagi wilayah yang masih terbatas akses internet dan perangkat digitalnya. Melalui perpustakaan, warga tetap bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa harus bergantung sepenuhnya pada teknologi,” ujarnya.
Ngadiyo menambahkan, kebanyakan masyarakat hanya menganggap perpustakaan sebagai tempat membaca, padahal dapat juga menjadi wadah belajar sesama, tempat diskusi, dan pembentukan ide-ide kreatif.
Perpustakaan desa dapat membantu masyarakat memperoleh informasi praktis, seperti cara meningkatkan hasil pertanian, mengembangkan usaha kecil, atau memahami kebijakan pemerintah desa.
BACA JUGA:Perpusdes Kurang Diminati
Menurutnya, di era globalisasi seperti saat ini, kemampuan mengakses informasi menjadi kunci kemajuan. Namun tidak semua desa memiliki infrastruktur digital yang memadai. Karena itu, perpustakaan desa menjadi sarana penting agar masyarakat tidak tertinggal dalam arus informasi.
“Perpustakaan bisa menjadi alternatif bagi desa yang belum sepenuhnya tersentuh teknologi. Kalau dimanfaatkan dengan baik, perpusdes dapat berperan besar dalam mencerdaskan masyarakat,” katanya.
Di sisi lain, Ngadiyo memahami bahwa belum semua pemerintah desa menempatkan perpustakaan sebagai prioritas utama. Banyak kepala desa yang masih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
“Kami menghargai skala prioritas masing-masing desa, tetapi kami juga terus mendorong agar perpustakaan desa tetap diperhatikan. Literasi merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berpengetahuan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

