Imbas Cuaca Ekstrem, Tangkapan Ikan TPI Tegalkatilayu Anjlok 57 Persen, Nelayan Tetap Nekat Melaut
Transaksi lelang ikan di TPI Tegalkatilayu Cilacap.-RYNALDI FAJAR/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Produksi tangkapan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tegalkatilayu, Cilacap, mengalami penurunan drastis hingga lebih dari 57 persen pada pertengahan Oktober 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan signifikan ini diakibatkan oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan sejak awal bulan.
Data TPI Tegalkatilayu mencatat, total hasil lelang ikan per pertengahan Oktober 2025 hanya mencapai Rp 206.014.650. Angka ini merosot tajam dari capaian pertengahan September 2025 yang mencapai Rp 479.078.350.
"Penurunan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal Oktober. Gelombang tinggi dan angin kencang membuat nelayan kesulitan mendapatkan hasil maksimal," ujar Ketua TPI Tegalkatilayu Cilacap, Ratam, membenarkan adanya penurunan hasil tangkapan tersebut, Minggu (19/10/2025).
Ratam menjelaskan, kerugian yang dialami oleh para nelayan cukup besar karena biaya operasional melaut tidak sebanding dengan hasil tangkapan.
BACA JUGA:Monitoring TPID di Pasar Tradisional di Cilacap Temukan Bahan Pangan Berbahaya
"Dalam kondisi begini, kadang modal solar dan perbekalan tidak tertutup, jadi pendapatan nelayan otomatis terpukul keras," tambahnya.
Selain faktor alam, Ratam menambahkan terdapat kendala teknis lain yang menghambat operasional, yaitu lepasnya tali tambatan kapal yang menutupi akses nelayan dari dermaga sungai sebelah TPI. Kondisi tersebut sempat memperlambat aktivitas kapal yang akan melaut atau bersandar.
Meski menghadapi tantangan cuaca ekstrem berupa hujan deras dan kendala di dermaga, para nelayan Tegalkatilayu dilaporkan tetap berpegang teguh pada profesinya. Mereka memberanikan diri untuk melaut dan mencari tangkapan ikan.
"Kami berharap nelayan tetap mengutamakan keselamatan, namun kami juga sangat menghargai semangat mereka yang tetap nekat melaut meskipun hasilnya minim. Ini menunjukkan kegigihan dalam menghadapi kerasnya tantangan alam," tutup Ratam. (rey)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

