Banner v.2

Pasar Wanareja Cilacap Menyusul Terapkan QRIS, Pedagang Mulai Disosialisasi

Pasar Wanareja Cilacap Menyusul Terapkan QRIS, Pedagang Mulai Disosialisasi

Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman saat berinteraksi dengan pedagang pasar Saliwangi saat lounching pembayaran menggunakan aplikasi Qris.-JULIUS/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Digitalisasi transaksi di pasar tradisional Kabupaten Cilacap terus diperluas. Setelah Pasar Saliwangi, kini giliran Pasar Wanareja yang menjadi target penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran nontunai.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Cilacap, Ardana Galuh, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi para pedagang di Pasar Wanareja.

"Kami ingin memastikan para pedagang benar-benar siap menggunakan QRIS. Jadi tidak hanya sekadar mengenalkan, tapi juga mendampingi sampai bisa digunakan sehari-hari," ujarnya, Rabu (27/8/2025).

Sebelumnya, penerapan QRIS sudah berjalan di empat pasar tradisional, yakni Pasar Gede, Pasar Tanjungsari, Pasar Sidodadi, dan Pasar Saliwangi. Kehadiran sistem pembayaran digital ini dinilai membawa banyak manfaat baik bagi pembeli maupun pedagang.

BACA JUGA:Melek Digital, Pedagang Pasar Saliwangi Telah Menggunakan Qris Sebagai Metode Pembayaran

"Bagi pembeli lebih praktis, tidak perlu repot membawa uang tunai dan bisa mengurangi risiko penularan penyakit melalui uang kertas. Sedangkan bagi pedagang, tidak lagi repot mencari uang kembalian," jelas Ardana.

Meski demikian, Ardana mengakui masih ada tantangan di lapangan. Salah satunya, belum meratanya keberadaan gerai maupun kantor cabang lembaga keuangan di sekitar pasar. Kondisi ini membuat sebagian pedagang kesulitan mencairkan hasil penjualan.

"Ini jadi pekerjaan rumah bersama. Kami berkoordinasi dengan pihak perbankan dan lembaga keuangan agar akses pencairan semakin mudah, terutama di wilayah pasar yang jauh dari pusat kota," tambahnya.

DPKUKM berharap perluasan penggunaan QRIS bisa sekaligus meningkatkan literasi digital para pedagang pasar tradisional. Selain memudahkan transaksi, penerapan sistem pembayaran nontunai juga diharapkan membantu pencatatan keuangan pedagang agar lebih transparan.

"Harapannya, pasar tradisional tidak ketinggalan dengan tren digital. Dengan QRIS, pasar rakyat bisa lebih modern tanpa kehilangan ciri khasnya," pungkas Ardana. (jul) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: