Banner v.2

Kerugian Bencana di Cilacap Capai Rp2 Miliar, Angin Kencang Masih Mendominasi

Kerugian Bencana di Cilacap Capai Rp2 Miliar, Angin Kencang Masih Mendominasi

Petugas memotong pohon, untuk antisipasi bila ada bencana yang melanda Cilacap.-REGINA GAYUH/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Hingga pertengahan tahun 2025, total kerugian akibat bencana alam di wilayah Kabupaten Cilacap sudah menembus angka lebih dari Rp2 miliar. Bencana angin kencang tercatat sebagai jenis bencana yang paling sering terjadi, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, hingga akhir Juni 2025, total 1.863 jiwa terdampak angin kencang yang menerjang berbagai wilayah. Meski menyebabkan kerusakan material yang tidak sedikit, BPBD memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

“Kerusakan paling banyak terjadi pada atap rumah warga yang tersapu angin, serta pohon tumbang yang menutup akses jalan dan mengancam permukiman,” ujar Budi Setyawan, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Cilacap saat ditemui pada Kamis (7/8/2025).

Perlunya dilakukan pemangkasan pohon yang sudah tua karena berbahaya dan dapat mengancam rumah warga. diharapkan bisa mengurangi potensi kerugian dan menurunkan peringkat risiko bencana di Cilacap.

BACA JUGA:Ratusan Desa di Cilacap Rawan Bencana, Warga Diminta Waspada Bencana Berulang

Selain angin kencang, BPBD juga mencatat sejumlah kejadian bencana lain seperti banjir lokal, longsor di wilayah perbukitan, dan gelombang tinggi di pesisir selatan. Namun, intensitas dan dampaknya masih berada dalam kategori ringan hingga sedang.

Terdapat 374 rumah yang rusak ringan, 206 rumah terendam, 15 jalan yang rusak dan sawah 618 hektar yang terdampak dari bencana sampai pada pertengahan tahun tersebut.

BPBD mengimbau masyarakat untuk terus waspada, khususnya saat memasuki musim pancaroba. Warga diminta untuk segera melapor ke pemerintah desa atau langsung ke BPBD jika melihat pohon rawan tumbang, atau kerusakan fasilitas yang berpotensi membahayakan.

“Kewaspadaan dari warga sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana. Semakin cepat kami mendapatkan laporan, semakin cepat pula kami bisa bertindak,” pungkas Budi. (gia)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: