Tanggul Pantai Tegalkamulyan Cilacap Kembali Rusak, Warga Merasa Resah
Tanggul Pantai Tegalkamulyan Cilacap kembali rusak.-REGINA GAYUH/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Ombak besar yang terus menghantam pesisir selatan Cilacap selama lebih dari dua bulan terakhir merusak hampir seluruh bagian tanggul di kawasan Pantai Tegalkamulyan, yang sebenarnya baru saja dibangun pada tahun 2024 ini.
Tanggul yang dibangun sebagai upaya mitigasi bencana itu kini tidak lagi mampu menahan kekuatan gelombang laut yang semakin tak menentu.
“Karena kekuatan ombak ini memang tidak bisa ditebak, ya, Mbak. Tanggul seperti ini saja sudah Alhamdulillah. Dulu, kalau ada ombak besar bisa sampai masuk ke permukiman warga,” ujar Darsan (57), seorang nelayan yang tinggal tak jauh dari lokasi.
Menurut Darsan, keberadaan tanggul tersebut setidaknya mampu mengurangi dampak langsung ke rumah-rumah warga. Namun, kualitas konstruksi dan kekuatan materialnya dinilai belum cukup untuk menghadapi kondisi ekstrem di laut selatan.
BACA JUGA:Tanggul Pantai Tegalkamulyan Cilacap Jebol, Perbaikan Mulai Diperbaiki
Darmi (54), istri Darsan yang sehari-hari berjualan di warung dekat garis pantai, juga mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menyebutkan bahwa informasi peringatan gelombang tinggi dari pihak terkait seperti Basarnas dan BMKG selalu diterima, namun tetap membuat warga waswas setiap kali ombak meninggi.
“Dari Basarnas katanya jam tiga sore nanti ombak akan makin besar. Kami sih selalu dikasih info dari Basarnas atau BMKG, tapi tetap saja khawatir. Apalagi tanggulnya sudah rusak terus-terusan,” ungkap Darmi.
Lebih lanjut, Darmi mengeluhkan kualitas material batuan yang digunakan untuk membangun tanggul tersebut. Ia menilai, jenis batu yang digunakan tidak cukup kuat untuk jangka panjang dan terlalu mudah tergerus oleh gelombang.
“Kalau batunya dari awal memang kurang kuat, ya pasti rusak terus. Disini juga masih ada bekas tanggul yang lama. Menurut saya, tanggul yang baru ini dibangunnya tidak tepat, terlalu maju yang mana masih di wilayah ombak berjalan.” tambahnya.
Warga sekitar juga menyebutkan bahwa petugas dari instansi terkait sebenarnya rutin datang untuk memeriksa dan memperbaiki kerusakan tanggul. Namun, karena gelombang laut terus menghantam tanpa henti, upaya perbaikan yang dilakukan selalu bersifat sementara. (gia)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

