Banner v.2

Udara Dingin Mulai Terasa di Cilacap, Warga Diimbau Jaga Kesehatan

Udara Dingin Mulai Terasa di Cilacap, Warga Diimbau Jaga Kesehatan

Ilustrasi masyarakat di Cilacap beraktivitas di bawah langit yang cerah.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Suhu udara di Kabupaten Cilacap mulai terasa lebih dingin, terutama pada malam hingga dini hari.

Kondisi ini menjadi pertanda bahwa musim kemarau telah berlangsung, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, hawa dingin yang menusuk adalah fenomena alam yang wajar terjadi pada bulan Juli hingga September, khususnya di wilayah selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, suhu dingin yang dirasakan masyarakat merupakan dampak dari kondisi atmosfer yang cenderung cerah pada musim kemarau. 

Minimnya tutupan awan membuat panas yang diserap bumi pada siang hari dengan cepat terlepas saat malam, sehingga suhu turun signifikan.

BACA JUGA:Suhu Udara di Kabupaten Cilacap dan Sekitarnya Terasa Lebih Panas dari Hari Biasanya, Ini Penjelasan BMKG

"Malam hari terasa lebih dingin karena langit cenderung cerah tanpa awan, sehingga proses pendinginan permukaan bumi berlangsung lebih cepat. Sementara di siang hari, sinar matahari bisa sangat terik karena tidak terhalang awan," jelas Rendi, Kamis (10/7/2025).

Rendi mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan di tengah perubahan suhu yang ekstrem ini. Di malam hari, disarankan mengenakan pakaian hangat dan meminimalkan aktivitas luar ruangan. Sedangkan pada siang hari, masyarakat diminta menggunakan pelindung tubuh seperti jaket, payung, atau sunscreen agar tidak terkena paparan sinar matahari langsung yang menyengat.

"Selain itu, kebutuhan cairan tubuh juga perlu diperhatikan. Suhu yang dingin sering membuat orang lupa minum air putih, padahal dehidrasi tetap bisa terjadi, terutama di tengah udara kering musim kemarau," kata Rendi.

Rendi juga menambahkan agar warga mewaspadai potensi bencana seperti angin kencang dan pohon tumbang, serta tidak melakukan pembakaran sampah atau ranting di area terbuka yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Melanda Cilacap, Waspada Gelombang Tinggi dan Suhu Udara Dingin

Dikatakan, berdasarkan data dari BMKG, suhu minimum di sejumlah wilayah Indonesia selama awal Juli 2025 mencapai titik terendah di angka 11 hingga 15 derajat Celsius.

Meskipun suhu di Cilacap belum sedingin dataran tinggi seperti NTT atau Sumatera Utara, kondisi ini tetap patut diwaspadai karena bisa berdampak pada kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia.

"Cuaca dingin ini memang rutin terjadi setiap musim kemarau, tapi tetap harus disikapi dengan bijak dan waspada agar tidak menimbulkan dampak kesehatan dan keselamatan," pungkas Rendi. (ray)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: