Banner v.2

Cilacap Bersiap Jadi Gerbang Distribusi Sapi Impor

Cilacap Bersiap Jadi Gerbang Distribusi Sapi Impor

Ilustrasi sejumlah kendaraan masuk Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, tengah bersolek untuk peran barunya yang lebih strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Tak sekadar jalur penghubung antarpulau, pelabuhan ini akan segera memiliki Instalasi Karantina Hewan (IKH).

Instalasi ini bukan proyek sembarangan. Dibangun di atas lahan seluas hampir 85 ribu meter persegi, fasilitas ini digadang-gadang menjadi pusat karantina ternak yang mampu menjawab kebutuhan distribusi sapi impor, terutama dari Australia. Targetnya, IKH ini sudah bisa beroperasi pada tahun 2026.

General Manager Pelindo Regional 3 Tanjung Intan, Miftah Fajrisal, menyebut pembangunan ini hasil kolaborasi antara Pelindo Regional 3 dan Badan Karantina Indonesia, Kementerian Pertanian RI.

"Tahun ini saja, kami sudah menerima 1.138 ekor sapi dari Australia. Dan ke depan, jumlah itu akan terus bertambah," ujarnya.

BACA JUGA:Pelabuhan Tanjung Intan Akan Dijadikan Instalasi Karantina Hewan, Siap Tampung 20 Ribu Sapi

Miftah menambahkan, Pelabuhan Tanjung Intan memiliki keunggulan strategis karena letaknya yang relatif dekat dengan Australia, negara pemasok utama sapi impor. Dukungan infrastruktur dan layanan logistik yang memadai membuat pelabuhan ini ideal untuk menjadi titik simpul distribusi ternak ke wilayah barat Indonesia.

Tak hanya itu, pada akhir Mei 2025 lalu, Pelindo dan Balai Karantina Hewan telah meneken nota kesepahaman (MoU) sebagai dasar hukum pembangunan fasilitas karantina tersebut.

Jika tak ada aral melintang, sebanyak 1.500 ekor sapi tambahan diperkirakan akan tiba di Cilacap pada September 2025. Kehadiran IKH nantinya akan memastikan bahwa proses karantina dan pengawasan kesehatan ternak berjalan lebih efisien dan sesuai standar.

"Dengan proyek ini, wajah Pelabuhan Tanjung Intan akan berubah, dari pelabuhan pengangkut barang dan penumpang, menjadi simpul penting dalam rantai ketahanan pangan nasional," kata dia. (ray)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: