Sebagian Nelayan Cilacap Tidak Melaut, Tangkapan Ikan Menurun
Hasil tangkapan nelayan ikan di Dermaga 3 PPS Cilacap berkurang-RAYKA/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi membuat sebagian besar nelayan di wilayah pesisir Cilacap memilih tidak melaut sejak beberapa hari terakhir. Hal ini berdampak langsung pada menurunnya hasil tangkapan ikan serta pasokan ke para pengepul.
Menurut Pariman, seorang pengepul ikan di Dermaga 3 Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, volume tangkapan hari ini turun drastis. "Biasanya bisa sampai 50 kilogram, tapi hari ini paling hanya dapat 20 kilogram," ujarnya, Senin (7/7/2025).
Gelombang tinggi disebut-sebut sudah mulai terjadi sejak awal Juli, namun diperkirakan akan mencapai puncaknya mulai besok hingga Kamis. Kondisi ini membuat nelayan kapal kecil enggan melaut.
"Kalau kapal besar di atas 25 GT masih bisa melaut karena mesinnya menunjang. Tapi perahu kecil paling hanya berani sampai radius 1 mil, selebihnya tidak berani," tambah Pariman.
BACA JUGA:Waspada Gelombang Tinggi, Nelayan Cilacap Diminta Tak Melaut
Penurunan hasil tangkapan membuat pasokan jenis ikan seperti bawal putih, bawal hitam, dan layur ikut berkurang. Sebelumnya, nelayan sempat memperoleh udang, ikan montok, dan ikan baleng sebelum cuaca memburuk.
Soal harga, Pariman memperkirakan akan ada kenaikan. "Kalau hanya satu dua hari mungkin belum terlalu berdampak, tapi harga ikan bisa naik Rp1.000 sampai Rp2.000 per kilogram," katanya.
Menurut Pariman, belum dapat dipastikan kapan nelayan akan kembali melaut secara normal, tergantung pada kondisi cuaca beberapa hari ke depan.
Sementara itu, tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah termasuk Cilacap diperkirakan cukup signifikan sepanjang bulan Juli ini. Hal ini diungkapkan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
"Rata-rata ketinggian gelombang mencapai 2-3 meter dan dapat melonjak hingga 4 meter dalam kondisi maksimum. Angin timuran cukup dominan dan bertiup kencang dengan kecepatan antara 5-20 knot," ujar Teguh. (ray)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

