Pemkab Banjarnegara Siapkan Rekayasa Lalu Lintas dan Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Nataru
Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana saat membahas kesiapan daerah menghadapi potensi lonjakan kendaraan, risiko bencana, hingga stabilitas harga kebutuhan pokok.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menjelang lonjakan aktivitas masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemmkab) Banjarnegara mulai mematangkan langkah antisipasi.
Salah satu fokus utama adalah kemacetan kronis di pertigaan Pucang, Kecamatan Bawang, yang diprediksi menjadi titik rawan saat arus lalu lintas meningkat.
Persoalan tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi antara Pemkab Banjarnegara dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang digelar di Pendopo Dipayudha, Selasa (16/12/2025).
Rapat membahas kesiapan daerah menghadapi potensi lonjakan kendaraan, risiko bencana, hingga stabilitas harga kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Nataru, Disparbud Tekankan Keselamatan Wisatawan
Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana menyebut, pertigaan Pucang menjadi perhatian serius, karena kerap memicu antrean panjang kendaraan, terutama pada jam-jam padat.
Menurutnya, pengaturan ulang lampu lalu lintas akan segera dilakukan untuk mengurai kemacetan saat arus Nataru meningkat.
“Tadi sudah kita petakan sejumlah persoalan, salah satunya kemacetan di traffic light pertigaan Pucang yang sering menimbulkan antrean panjang. Ini akan kita atur ulang agar tidak menjadi bottleneck saat libur Nataru,” kata Amalia.
Selain persoalan lalu lintas, Pemkab juga menyiapkan langkah cepat menghadapi potensi bencana. Dengan kondisi geografis Banjarnegara yang rawan longsor dan cuaca ekstrem yang masih berlanjut, pemerintah daerah berencana membentuk satuan tugas khusus untuk percepatan penanganan longsor, terutama di titik-titik yang berpotensi menutup akses jalan.
BACA JUGA:Cilacap Siapkan Pengamanan dan Antisipasi Bencana Saat Libur Nataru
“Kita tetap waspada terhadap longsor skala kecil yang bisa menutup jalan. Akan dibentuk satgas khusus agar penanganannya bisa cepat, apalagi Banjarnegara masih berstatus siaga bencana hingga Februari,” ujarnya.
Tak hanya soal keamanan dan kelancaran mobilitas, pemerintah juga mencermati gejolak harga kebutuhan pokok yang mulai terasa jelang akhir tahun.
Amalia mengakui, adanya kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama cabai dan daging, yang berpotensi membebani masyarakat.
“Kami akan melakukan inspeksi mendadak dalam waktu dekat untuk melihat langsung penyebab kenaikan harga. Kalau diperlukan, kita siapkan langkah lanjutan seperti bazar atau pasar murah menjelang Nataru,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

