Banner v.2
Banner v.1

Bertemu Bupati Amalia, Imam Prasojo Soroti Krisis Sedimentasi Waduk Mrica

Bertemu Bupati Amalia, Imam Prasojo Soroti Krisis Sedimentasi Waduk Mrica

Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana kedatangan pegiat lingkungan Imam Prasojo dan tim, saat berkunjung ke Pringgitan.-PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kondisi Waduk Mrica yang semakin mengalami sedimentasi parah menjadi perhatian serius bagi akademisi dan pegiat lingkungan, Imam Prasojo.

Dalam kunjungannya ke Banjarnegara, Imam yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) ini bertemu langsung dengan Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, guna menyampaikan permasalahan tersebut dan mencari solusi bersama.

Imam Prasojo yang datang didampingi oleh Senior Manager PT PLN Indonesia Power Mrica, Nazrul Very Andhi, Kepala Perhutani BKPH Banyumas Timur, serta sejumlah aktivis lingkungan. Mereka diterima oleh Bupati Amalia, Dandim 0704 Banjarnegara Letkol Czi Teguh Prasetyanto, Sekretaris Daerah Indarto, serta sejumlah kepala OPD terkait.

“Kami sudah berkoordinasi dengan lima kabupaten untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan Waduk Mrica,” ujar Imam Prasojo dalam pertemuan tersebut. 

BACA JUGA:Jaga Usia Waduk Mrica Banjarnegara, Karyawan dan Relawan Bersihkan Sampah Plastik dan Eceng Gondok

BACA JUGA:Perpanjang Usia Operasional, Waduk Mrica Akan Dikeruk

Ia menekankan, sedimentasi yang semakin meningkat dapat mengancam fungsi waduk sebagai sumber pembangkit listrik dan irigasi.

Sebagai langkah konkret, tim yang dipimpin Imam Prasojo menginisiasi rencana menyurati Presiden Joko Widodo untuk meminta perhatian serius terhadap kondisi Waduk Mrica. Selain itu, mereka juga berupaya mengundang Luhut Binsar Pandjaitan, untuk turun langsung mengamati kondisi waduk.

Menurut hasil observasi tim Luhut, sedimentasi dapat ditangani secara bertahap dengan mengalihkan pola pertanian kentang dan sayuran di daerah sekitar waduk menjadi tanaman konservasi. Langkah ini diyakini dapat mengurangi laju erosi yang menyebabkan tingginya sedimentasi di waduk.

Tidak hanya itu, Imam juga menggagas pemanfaatan limbah sedimentasi Waduk Mrica menjadi produk bernilai ekonomi, seperti bahan baku batu bata. Inisiatif ini telah mendapat sambutan dari para pengrajin batu bata di Desa Panggisari, Kecamatan Mandiraja.

“Kami berharap ada kerja sama antara Indonesia Power UBP Mrica dengan para produsen batu bata. Namun, tentu kami juga memerlukan dukungan dari pemerintah daerah agar produk ini bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di Banjarnegara,” tambah Imam.

Menanggapi hal ini, Bupati Banjarnegara Amalia Desiana menyatakan dukungannya terhadap inisiatif tersebut. “Kami sangat mengapresiasi upaya untuk mengatasi sedimentasi Waduk Mrica dengan pendekatan yang tidak hanya ekologis, tetapi juga ekonomis,” ujar Amalia.

Lebih lanjut, Bupati Amalia menyatakan kesiapan Pemkab Banjarnegara untuk menggunakan batu bata hasil olahan sedimentasi waduk dalam proyek pembangunan daerah, termasuk program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di lokasi bencana Ratamba. 

“Jika kualitasnya memadai, kami akan mempertimbangkan untuk menginstruksikan penggunaan batu bata dari sedimentasi Waduk Mrica dalam berbagai proyek infrastruktur di Banjarnegara,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: