BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Seorang siswa nekat kabur membawa sepeda motornya keluar dari area razia yang digelar Polsek Sumpiuh dan Koramil 10 Sumpiuh, Senin (29/1/2024) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma'arif NU 1 Sumpiuh.
Akan tetapi, upaya melarikan diri dari razia sepeda motor tidak sesuai spesifikasi teknis, gagal dilakukan. Anggota Polsek Sumpiuh sigap mengejar dan menghentikan langkah siswa itu.
Ada juga beberapa siswa berusaha berkelit atas kondisi sepeda motornya yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Lalu, siswa itu supaya menstarter sepeda motornya untuk membuktikan bahwa knalpot tidak berisik atau brong.
Ternyata, knalpot menghasilkan suara yang memekakan telinga. Terlebih ketika starter digeber, suara bisingnya sangat menggangu. Siswa yang kedapatan berkelit dan terbukti sepeda motornya knalpot brong langsung diminta untuk push up.
BACA JUGA:Wujudkan Zero Knalpot Brong, Satlantas Polres Purbalingga Datangi Sekolah
BACA JUGA:Cegah Penggunaan Knalpot Brong Dikalangan Pelajar, Polisi di Purwokerto Datangi Sekolah
"Sudah diberi kesempatan, tapi tidak dimanfaatkan untuk mengganti knalpot brong menjadi standar, maka kami tindak," tegas Kapolsek Sumpiuh kepada siswa.
Dalam keterangannya, mayoritas siswa membeberkan bahwa membeli knalpot brong secara online. Para siswa itu mengganti knalpot brong karena ingin coba-coba.
Tercatat, sebanyak 42 sepeda motor terjaring razia. Rinciannya, 21 knalpot brong dan 21 lainnya motor yang dipreteli antara lain tanpa plat nomor dan spion, velg kecil, dan lainya.
Sebagian siswa yang sepeda motornya tidak sesuai spesifikasi teknis langsung mengganti menjadi standar kembali. Beberapa siswa di antaranya memilih untuk dikerjakan besok, dan sepeda motor menginap di sekolah. Mereka juga membuat surat pernyataan.
BACA JUGA:Harga Tembus Rp 2 Juta, Knalpot Brong Dimusnahkan
BACA JUGA:Datangi Sekolah, Satlantas Jaring 19 Sepeda Motor Berknalpot Brong Milik Pelajar.
Danramil 10 Sumpiuh, Kapten Inf Agung Sucipto menyampaikan kepada siswa yang terjaring razia, bahwa sepeda motor yang diganti knalpot brong maupun dipreteli tidak ada istimewanya. Justru, dapat memicu permasalahan sosial.
"Orang tuamu habis-habisan kerja untuk membeli motor buat kamu. Tapi kamu malah enak-enakan mengganti knalpot jadi brong dan dipreteli, itu namanya tidak menghargai orang tua," ujar Danramil kepada siswa.
Terpisah, Kepala SMK Ma'arif NU 1 Sumpiuh Sunar Cahyono mengatakan, kegiatan untuk mendisiplinkan siswa sebenarnya sudah menjadi rutinitas di sekolah. Pihaknya juga kerja sama dengan instansi terkait.