BACA JUGA:Tips Parenting yang Tepat Untuk Anak Usia Remaja
2. Kurang mandiri dan bergantung pada orang lain
Ketika orang tua selalu terlibat dalam tugas sehari-hari anak, seperti membangunkan mereka untuk sekolah dan menyiapkan semua keperluan, anak dapat kehilangan peluang untuk belajar menjadi mandiri. Pada akhirnya, hal ini dapat membuat anak kesulitan mengurus dirinya sendiri saat tidak ada orang tua di sekitarnya.
3. Kesulitan mengendalikan emosi
Pola asuh helikopter dapat meningkatkan risiko anak sulit mengendalikan emosi, yang kemudian dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebaya.
4. Kurangnya rasa percaya diri
Anak yang diasuh dengan pola asuh helikopter mungkin mengalami kekurangan rasa percaya diri karena kurangnya keyakinan dari orang tua terhadap kemampuan anak. Ini dapat merugikan anak karena mereka mungkin meragukan kemampuan diri mereka sendiri.
Selain itu, penerapan pola asuh helikopter juga dapat menimbulkan dampak negatif lainnya, seperti peningkatan risiko gangguan mental, terutama gangguan kecemasan dan depresi pada anak.
BACA JUGA:10 Tips Parenting untuk Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak, Sangat Mudah
BACA JUGA:11 Tips Parenting Agar Anak Tidak Canggung Kepada Orang Tua, Komunikasi Jadi Baik
Langkah-langkah Mencegah Dampak Buruk Pola Asuh Helikopter
Menjaga keamanan dan kesejahteraan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Meski demikian, apabila dilakukan secara berlebihan, pola asuh ini bisa berdampak negatif pada anak. Untuk mencegah dampak buruk dari pola asuh helikopter, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil, yaitu:
1. Mencatat kemampuan anak
Buatlah daftar kemampuan anak di atas selembar kertas dan hiaslah dengan menarik. Tampilkan daftar tersebut kepada anak untuk meyakinkannya bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukannya sendiri. Dengan cara ini, rasa percaya diri anak dapat tumbuh.
2. Tidak membantu saat anak mendapat hukuman