Hindarilah membantu anak saat ia mendapat hukuman sebagai konsekuensi dari kesalahan atau kelalaian, seperti ketika tidak mengerjakan PR di sekolah. Memberikan bantuan saat hukuman hanya akan membuatnya tidak memperoleh pelajaran dari kesalahannya dan cenderung mengulangi perilaku yang sama.
3. Tidak mengatasi semua masalah anak
Hentikan kebiasaan membantu anak menyelesaikan masalah sepele seperti mengikat tali sepatu atau menyelesaikan PR. Saat anak meminta bantuan untuk hal-hal yang dapat diatasi sendiri, berikan petunjuk dan doronglah dia untuk melakukannya sendiri.
BACA JUGA:Mengenal Permissive Parenting dan Dampaknya Bagi Anak
BACA JUGA:Tipe-Tipe Parenting Serta Pengaruhnya Pada Anak
4. Membiarkan anak menjelajahi dunianya sendiri
Ketika anak bermain di taman, amati dari kejauhan tanpa perlu ikut bermain. Meskipun demikian, tetap berikan peringatan agar ia berhati-hati. Jika terjatuh, hindari reaksi berlebihan.
Bantu anak bangkit, tenangkan jika menangis, lalu jelaskan bahwa jatuh adalah bagian normal dari bermain dengan syarat harus berhati-hati. Dorong dia untuk kembali bermain, namun lebih berhati-hati.
Setelah menyadari dampak negatif, hindarilah pola asuh helikopter yang berlebihan ini. Jika perlu, konsultasikan dengan seorang psikolog untuk mendapatkan panduan tentang pola asuh yang sesuai untuk anak. (amp)