Mengenal Pola Asuh Helikopter serta Dampaknya pada Perkembangan Anak
Ciri-ciri Pola Asuh Helikopter-Freepik-
RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Ada beragam jenis pola asuh anak, salah satunya yaitu pola asuh helikopter. Pola asuh ini telah diidentifikasi sebagai faktor yang dapat menghambat perkembangan dan kemampuan belajar anak. Oleh karena itu, para orang tua sebaiknya menghindari menerapkan pola asuh helikopter.
Pola asuh helikopter adalah istilah yang merujuk pada pola asuh orang tua yang sangat protektif terhadap anak-anak mereka. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung melakukan kontrol berlebihan dalam melindungi serta mengatur segala aspek kehidupan anak.
Ciri-ciri Pola Asuh Helikopter
Pola asuh helikopter biasanya muncul karena kekhawatiran berlebihan, ketakutan, atau persaingan antara para orang tua.
Penerapan pola asuh helikopter dapat terlihat pada setiap fase perkembangan anak. Sebelum memasuki usia sekolah, orang tua yang menerapkan pola asuh ini sering kali tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk bermain sendiri, mengarahkan setiap perilaku anak, dan melarang anak melakukan banyak hal.
BACA JUGA:Mengenal Pola Asuh Permisif dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Anak
BACA JUGA: Mengenal 5 Dampak Stict Parents Terhadap Perkembangan Anak
Ketika anak sudah berusia sekolah, indikasi pola asuh helikopter dapat terlihat dari cara orang tua memilih aktivitas dan teman anak, memastikan bahwa anak mengikuti sekolah sesuai harapan mereka, atau bahkan menyelesaikan tugas rumah anak sampai dianggap sempurna.
Di usia remaja, orang tua dengan pola asuh helikopter cenderung bersikap berlebihan dan terus terlibat dalam lingkungan sosial anak serta masalah yang dihadapi oleh mereka.
Dampak Negatif Pola Asuh Helikopter
Dampak negatif dari pola asuh helikopter terhadap perkembangan emosional anak dapat menjadi serius jika dibiarkan berlangsung secara berkelanjutan. Beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kesulitan dalam menyelesaikan masalah
Anak yang tumbuh dengan pola asuh helikopter cenderung menghadapi kesulitan dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah, terutama di lingkungan sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: