BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas mengusulkan permodalan dan pelatihan Refuse Derived Fuel (RDF) atau pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif untuk tiga desa di Banyumas barat.
Data yang dihimpun Radarmas, ketiga desa tersebut yaitu Desa Rawaheng Kecamatan Wangon, Desa Karangkemiri Kecamatan Pekuncen dan Desa Kracak Kecamatan Ajibarang.
Kepala Desa Karangkemiri, Subur Topo Prikhanto, ST membenarkan adanya usulan bantuan permodalan dan pelatihan RDF untuk desanya.
Sebagai salah satu desa yang masuk kategori desa dengan kemiskinan ekstrem tahun lalu, kegiatan pelatihan RDF dimaksudkan sebagai wujud pemberdayaan kelompok swadaya masyarakat dalam percepatan penanganan kemiskinan di Kabupaten Banyumas.
BACA JUGA:Pendaftaran Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang Masih Dibuka
BACA JUGA:Pasar Cilongok Rusak Parah dan Butuh Perbaikan
"Karangkemiri bakal mendapat bantuan mesin shredder atau mesin penggiling dan penghancur sampah. Tapi sampai sekarang belum datang," katanya.
Subur menjelaskan, selain mesin shredder, desa juga bakal mendapat bantuan pembangunan tempat pengolahan RDF, biaya pemasangan daya listrik dan bahan bakar serta upah tenaga kerja selama tiga bulan.
Adapun pelaksanaan pelatihan pembuatan RDF informasinya bertempat di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Gunung Tugel Desa Kedungrandu Kecamatan Patikraja. "Mudah-mudahan terealisasi tahun ini," harapnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kracak, Agus Mulyono mengatakan, Desa Kracak termasuk desa yang diusulkan mendapat bantuan permodalan dan pelatihan RDF. Dari BPD Kracak prinsipnya mendukung penuh upaya Pemkab Banyumas dalam membantu penanganan masalah sampah di desanya. Pelatihan tersebut tentunya menjadi salah satu solusi persampahan dengan telah ditutupnya TPA Ajibarang tahun ini.
"BPD siap mensupport. Untuk persoalan sampah, jika dibutuhkan anggaran desa untuk itu kami dukung penuh," pungkasnya. (yda)