RADARBANYUMASDISWAY.ID-Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir berharap pemerintah untuk lebih memperhatikan mengenai harga cabai merah dan juga harga cabai rawit. Karena hal ini termasuk dalam bagian dari komoditas untuk memberikan andil yang besar terhadap inflasi, termasuk juga menjelang tahun baru.
Pada bulan Desember 2023, Berdasar pada hasil monitoring dan juga evaluasi atau Monev Kemendagri, Baru 61 Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan gerakan untuk menanam tanaman cabai untuk menjaga ketersediaan cabai merah maupun cabai rawit agar herganya terkendali. Meskipun setelah yang diketahui sejak setahun lebih sebelumnya, Kemendagri telah menghimbau pemda guna melaksanakan gerakan tersebut.
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dilaksanakan tepatnya di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, yang berlangsung pada hari Rabu (27/12/2023).
"Kita sadari bahwa cabai kurang lebih 360 sekian yang daerahnya selalu masuk pergerakan harga fluktuasi cabai, Namun upaya untuk menanam cabai ini tidak juga dilakukan di satu tahun yang lalu lebih ini bahkan hampir satu tahun setengah yang lalu kita telah mengingatkan," tutur Tomsi.
BACA JUGA:8 JPT di Lingkungan Pemkab Cilacap Dilantik Akhir Tahun 2023, Tunggu Izin dari Kemendagri
BACA JUGA:Terkait Blangko KTP-el Kosong, Disdukcapil Cilacap Ajukan Permohonan ke Kemendagri
Oleh karena itu Tomsi menduga terdapat daerah-daerah lain yang mungkin sebenarnya telah malaksanakan penanaman cabai, namun tidak dilaksanakan secara kontinu. Padahal alangkah baiknya upaya tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan bagi daerah yang menjadi langganan tingginya harga cabai terutamanya.
Tomsi berharap kepala daerah untuk betul-betul fokus, "Bagaimana bisa kita telah menyelesaikan sekolah tinggi namun selalu kalah dengan cabai. Saya berharab besar dengan kalimat seperti ini kita mampu lebih serius untuk mengatasinya." tegasnya.
Kemudian dalam paparannya Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik ata (BPS) Windhiarso Ponco Adi Putranto menyampaikan secara historis bahwa cabai merah dan cabai rawit ini memang selalu jadi andal besar terhadap inflasi pada bulan Desember yaitu dalam tiga tahun terkahir. Ia juga menyebutkan beberapa kota yang telah mengalami inflasi tertinggi akibat harga harga cabai rawit dan juga cabai merah pada Desember 2024.
Seperti contoh dengan inflasi tertinggi ini akibat cabai rawit pada bulan Desember 2022 yakni Kota Metro, Kupang, Pematang Siantar Sibolga, Medan, Bandar Lampung, Dumai, Merauke, Gunungsitoli, Padang.
Sementara kota yang mengalami inflasi tetinggi akibat cabai merah pada bulan Desember 2022 yakni Kota Dunai, Pekanbaru, Ambon, Merauke, Pematang Siantar, Gunungsitoli, Sumenep, Medan, Tual, dan Padangsidimpuan.(fni/*)
Artikel ini telah tayang di kemendagri.go.id dengan judul Kendalikan Inflasi, Irjen Kemendagri Minta Pemda Perhatikan Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit