Harga Beras Diprediksi Kembali Naik Sampai Februari 2024

Jumat 22-12-2023,18:59 WIB
Reporter : Amarullah Nur Cahyo
Editor : Mahdi Sulistyadi

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Musim tanam padi Okmar (Oktober-Maret,red), diprediksi terganggu, karena hujan kembali jarang turun. Padahal masa tanam dan pra tanam sudah dilakukan petani.

Kondisi ini menurut Sekretaris DPC Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) Kabupaten Purbalingga, Rohmad Syarif, Jumat 22 Desember 2023 memicu kenaikan harga gabah dan beras.

Sebagai gambaran, 2 pekan lalu harga beras di penggilingan Rp 12 ribu, saat ini Rp 13 ribu perkilo. Sampai ke konsumen di warung dan pasar bisa mencapai Rp 14 ribu per kilo untuk jenis IR Premium.

"Kami memperkirakan kenaikan bisa bertahan sampai Februari 2024. Namun jika musim mendukung, dan hasil panen melimpah, maka kenaikan bisa ditekan.

BACA JUGA:Pedagang di Purbalingga Jual Beras di Atas HET, Bulog Ancam Stop OP Beras Murah di Pasar

Menurunnya produksi padi dan beras di penggilingan cukup menyusahkan para pemilik penggilingan. Susah mendapatkan bahan baku gabah untuk diggiling dan harga ikut naik.

"Kalau di pasaran jenis IR mencapai Rp 13.500 perkilo dan ada yang Rp 14.000 perkilo, masih tergolong tinggi," tambahnya.

Minimnya gabah untuk digiling serta adanya kenaikan signifikan, membuat harga beras ikut naik. 

Seperti diketahui, sejak Oktober tiap pekan Kabupaten Purbalingga dapat kuota OP beras sebanyak 17 ton. Terbagi di 17 pasar dan disalurkan atau dibeli oleh pedagang di pasar tersebut. (amr) 

Kategori :