Satu Kasus Covid-19 Ditemukan di Banyumas, Penderita Ibu Hamil Asal Sokaraja

Selasa 19-12-2023,13:21 WIB
Reporter : Yudha Iman Primadi
Editor : Susi Dwi Apriani

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Satu kasus Covid-19 ditemukan di Kabupaten Banyumas. Kasus covid-19 yang muncul bulan ini, terjadi pada tanggal 14 Desember dengan penderita ibu hamil. 

Yang bersangkutan sebelum masuk ke ruang Intensive Care Unit (ICU) bergejala Covid-19 dan diambil tindakan swab PCR dengan hasil positif.

Dinas Kesehatan Banyumas bersama dengan puskesmas pada Selasa (19/12/2023), masih melakukan tracing terhadap kontak erat satu kasus Covid-19 di Banyumas.

Sub Koordinator Surveilans, Imunisasi dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Dinas Kesehatan Banyumas, Achmad Chairul Hamdi SKM MKM mengatakan, hari ini (Selasa) pasien Covid-19 dari Sokaraja tersebut sudah dipindahkan ke bangsal perawatan. Paska melahirkan kondisinya juga terus membaik.

BACA JUGA:Alokasi Dana Desa Kabupaten Banyumas Tahun 2024 Naik Menjadi Rp 350 Miliar

BACA JUGA:Kredit Macet, Rumah di Kedungmalang Sumbang Dieksekusi Pengadilan

"Tracing masih terus dilakukan. Enam hari ke belakang pasien masih di ICU, sehingga tracing terhadap kontak erat baru dilaksanakan pekan ini," katanya.

Hamdi menjelaskan, munculnya satu kasus Covid-19 di Banyumas tidak diketahui variannya dikarenakan tidak dilaksanakan Whole Genome Sequencing (WGS).

Tidak dilaksanakannya WGS karena nilai Cycle Threshold Value atau CT Value tinggi masih di atas 30. Satu kasus Covid-19 di Banyumas dipastikannya termasuk dalam 24 kasus Covid-19 di Jateng per 14 Desember.

"Dari tanggal 14 Desember lalu sampai sekarang belum ada laporan lagi penambahan kasus Covid-19. Sementara baru satu orang," terang dia.

Dengan munculnya satu kasus Covid-19 di Banyumas, pihaknya meminta kepada warga yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 sampai booster kedua, agar segera menuntaskan vaksinasi. Stok vaksin jenis Inavac sejak akhir pekan lalu telah terdistribusi ke 40 puskemas di Banyumas.

"Tolong kepada yang belum booster agar menyelesaikan vaksinasi. Antisipasi dibutuhkan tidak hanya sampai dosis I dan II," pungkas Hamdi. (yda)

Kategori :