Mengenal Kapal Pinisi Yang Dijadikan Google Doodle Hari Ini

Kamis 07-12-2023,17:51 WIB
Reporter : Ikhwan Adriansyah
Editor : Ikhwan Adriansyah

Laman resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa kapal Pinisi memiliki asal-usul legendaris yang bermula pada abad ke-14.

Menurut catatan dalam naskah La Galigo, kapal Pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, putra mahkota Kerajaan Luwu. Dibuat dari pohon Welengreng yang memiliki kekuatan dan kekokohan, kapal ini diciptakan untuk perjalanan menuju Tiongkok.

Sawerigading berlayar ke Tiongkok dengan maksud untuk mempersunting We Cudai. Setelah berhasil memenangkan hati gadis itu, dia memilih untuk menetap sementara di sana. Namun, ketika hendak kembali ke tanah airnya, kapal yang ditumpanginya diserang badai dahsyat, hingga memecah kapalnya menjadi tiga bagian.

Pecahan kapal yang terdampar di tiga wilayah berbeda, yaitu Ara, Tanah Beru, dan Lemo-lemo di Kabupaten Bulukumba, kemudian diambil oleh masyarakat setempat untuk dirakit kembali menjadi sebuah kapal megah. Inilah kapal yang kita kenal saat ini sebagai kapal Pinisi.

BACA JUGA:Curi Batu Bara dari Kapal Tongkang, Seorang Nelayan Diamankan Petugas Lanal Cilacap

BACA JUGA:Kapal Satya Haprabu Polresta Cilacap akan Distribusi logistik Pemilu 2024, Akan Dikoordinasikan dengan KPU

Kapal Pinisi tidak hanya sekadar sebuah alat transportasi laut, melainkan juga sebuah simbol dari keberanian, keuletan, dan keindahan warisan budaya maritim Indonesia. Kisah legendaris yang menyertainya menambah kekayaan budaya pelayaran Indonesia dalam sejarah yang tak terlupakan.

Karakteristik Kapal Pinisi

kapal Pinisi memiliki dua varian dengan karakteristik yang berbeda berdasarkan bentuk lambungnya. Variasi ini, yaitu Palari dan Lamba, membedakan jenis kapal ini dalam sejarah pelayaran Indonesia.

1. Palari

Palari adalah bentuk asli dari kapal Pinisi, ditandai dengan lunas yang lebih lebar dan kemudi di samping, serupa dengan lambung kapal Padewakang yang digunakan untuk menangkap ikan oleh masyarakat Sulawesi. 'Palari' berasal dari kata 'Untuk Berlari', menandakan kemampuannya berlayar dengan tangkas.

2. Lamba atau Lambo

Lamba atau Lambo mewakili varian modern kapal Pinisi yang masih bertahan hingga hari ini. Lambung kapal ini sudah dilengkapi dengan mesin diesel (KLM). Bentuk lambung ini mulai populer sejak tahun 1990-an, mengambil inspirasi dari kapal-kapal Eropa. Lamba atau Lambo dirancang lebih cocok untuk menggunakan mesin karena kemudahan manuver dengan kemudi di tengahnya.

BACA JUGA:PAD Pariwisata Cilacap Merosot Tajam, Disparpora Cilacap Kenalkan Kapal Banawa Nusantara 70

BACA JUGA:Kurangi Dampak Polusi di Laut, Kapal di Bawah 7 GT di Cilacap Akan Gunakan Bahan Bakar Listrik

Kategori :