Dalam kasus yang parah, malaria dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang mengancam nyawa. Ini biasanya terjadi pada infeksi yang tidak segera diobati.
Adapun berikut penyebab malaria dan upaya pencegahannya:
BACA JUGA:Kebumen Raih Penghargaan Eliminasi Malaria
Penyebab Malaria
- Parasit Plasmodium
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
Ada beberapa spesies Plasmodium yang menyebabkan malaria, tetapi P. falciparum dan P. vivax adalah dua yang paling umum dan dapat menyebabkan bentuk malaria yang lebih serius.
- Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles bertindak sebagai vektor atau perantara penularan malaria. Saat nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi malaria, parasit Plasmodium masuk ke dalam sistem saluran pencernaan nyamuk.
Setelah periode perkembangan tertentu, parasit tersebut dapat ditransfer kembali ke manusia melalui gigitan nyamuk berikutnya.
- Transmisi Darah
Malaria dapat ditularkan melalui darah. Jika seseorang menerima transfusi darah yang terkontaminasi atau menggunakan alat suntik yang tidak steril yang sebelumnya digunakan oleh penderita malaria, hal ini dapat menyebabkan penularan penyakit tersebut.
BACA JUGA:Banjarnegara Tiga Tahun Bebas Malaria
BACA JUGA:Banjarnegara Belum Bebas Malaria
- Transmisi Ibu ke Janin
Pada beberapa kasus, malaria dapat ditularkan dari ibu hamil yang terinfeksi ke janin selama kehamilan. Hal tersebut dapat terjadi karena parasit Plasmodium dapat menyebar ke plasenta, memasuki aliran darah janin, dan menyebabkan infeksi pada bayi yang belum lahir.
Pencegahan Malaria
- Penggunaan Kelambu Tertutup Insektisida
Penggunaan kelambu yang ditutup dengan insektisida adalah metode pencegahan yang efektif, terutama saat tidur di daerah yang rentan terhadap malaria. Kelambu ini dapat membantu melindungi dari gigitan nyamuk pada malam hari.
- Penggunaan Repelen Nyamuk
Repelen nyamuk yang mengandung bahan aktif yang dapat membantu melindungi kulit dari gigitan nyamuk.