PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kantor Kemenag Banyumas menggagas pembentukan Cabang Khusus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Susunan pengurus Cabang Khusus PGRI Kantor Kemenag Banyumas sudah dibacakan dalam kegiatan launching Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 pekan ini.
Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Dr H Ibnu Asaddudin MPd mengatakan, Kantor Kemenag Banyumas menggagas pembentukan cabang khusus PGRI agar persoalan-persoalan guru madrasah di lapangan dapat disikapi bersama seperti beberapa Tunjangan Profesi Guru (TPG) guru yang belum dibayar dan lain sebagainya.
"PGRI dan Kemenag Banyumas kita satukan dalam satu gerbong. Ada beberapa kasus-kasus guru yang tidak dapat ditangani bersama dan dari PGRI lah yang bisa mengelola itu sehingga Kantor Kemenag Banyumas akan segera membentuk cabang khusus PGRI," katanya.
Ibnu menjelaskan, untuk Ketua Cabang Khusus PGRI Kantor Kemenag Banyumas diketuai oleh Kasi Pendidikan Madrasah, Dr H Edi Sungkowo dengan sekretaris dari Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Dr Dudiyono dan wakil sekretaris, Kepala MTs Negeri 3 Banyumas, Syarif Hidayat, SAg serta bendahara dari pengawas madrasah, Hj Hidayaturrohmah.
BACA JUGA:Pembuatan Paspor 549 Calon Jemaah Haji Banyumas Dijadwal Lima Hari
BACA JUGA:Belum Ada Madrasah Adiwiyata Provinsi di Banyumas
Selanjutnya untuk koordinator seksi organisasi dan kaderisasi dari Kepala MIN 1 Banyumas, Dr H Saridin, seksi pengembangan profesi dari pengawas madrasah, H Amin Yuhdi, seksi pemgembangan karir dari Kepala MAN 2 Banyumas, HM Siswanto dan koordinator seksi lainnya dari pengawas PAI, Kepala MAN 1 Banyumas, Kepala MTs Negeri 2 Banyumas, Kepala MIN 2 dan MIN 3 Banyumas hingga pelaksana seksi pendidikan madrasah.
"Sambil menunggu koordinasi dan komunikasi kita akan lantik ketua dan pengurus cabang khusus PGRI Kantor Kemenag Banyumas pada tanggal 3 Januari tahun depan," terang dia.
Diingatkannya, Kantor Kemenag Banyumas mulai tahun depan harapaannya keluarga besar madrasah Banyumas dapat memimpin diri sendiri karena diri setiap madrasah selalu dipantau kegiatannya.
"Kepala MI Negeri dipantau oleh kepala-kepala swasta. Kepala MTs dan MA Negeri juga dipantau. Paling tidak kita harus menjadi terbaik bagi diri sendiri," pungkas Ibnu. (yda)u. (yda)