PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Upaya menekan jumlah penyandang stunting di Kabupaten Purbalingga terus dilakukan. Tahun ini Pemkab telah mendistribusikan tidak kurang dari 1.067 unit alat antropometri untuk pos pelayanan terpadu (Posyandu).
Adanya pembagian alat untuk mengukur tinggi dan berat badan anak itu seluruh posyandu di Purbalingga yang berjumlah sekitar 1.200 unit tidak lagi menggunakan timbangan yang biasa untuk menimbang isi karung beras.
Antropometri kit atau alat ukur dimensi, berat, dan volume pertumbuhan tubuh bayi atau balita itu bisa sebagai indikasi mengetahui asupan gizi pada anak.
BACA JUGA:Jembatan Gantung Sidabowa Banyumas Ambles, Butuh Anggaran Fantastis untuk Perbaikan
BACA JUGA:Seleksi Pemain Persibangga, Tiga Pemain Luar Purbalingga Dipulangkan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, dr Jusi Febrianto, Selasa 10 Oktober 2023 menjelaskan, tahun 2023 pemenuhan alat itu sudah klir.
"Hingga 6 Oktober 2023, di Purbalingga terdapat 6.094 anak penyandang stunting. Angka setara 12,3 persen dari 49.673 anak balita," rincinya.
Target penurunan prevalensi stunting tingkat nasional sebesar 14 persen di tahun 2024.
BACA JUGA:Pemdes dan Karang Taruna Watuagung Usul Tukar Lapangan dan Area Parkir Embung
BACA JUGA:Sindikat Curanmor di Banyumas Ditangkap, 24 Tersangka dan 40 Motor Curian Diamankan Polisi
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga, Drs Suroto MSi mengungkapkan, dana insentif dari pusat karena berhasil menurunkan prevalensi Stunting didapatkan Kabupaten Purbalingga baru- baru ini sebesar lebih dari Rp 6 miliar.
"Akan kita bahas lagi bersama OPD terkait untuk penggunaan kegiatan terkait dengan penanganan stunting di Kabupaten Purbalingga," jelasnya. (amr)